Bisnis.com, JAKARTA - WhatsApp akhirnya memberikan respon terkait dengan kebijakan privasi terbarunya yang dinilai membahayakan penggunanya lewat laman pertanyaan yang berulang kali ditanyakan (frequently asked question/FAQ) terbarunya.
Seperti diketahui, WhatsApp telah memperbarui kebijakan privasinya yang akan berlaku mulai 8 Februari 2020. Seluruh pengguna platform pesan instan itu diharuskan untuk membagikan informasi yang dinilai sensitif kepada Facebook yang tak lain adalah perusahaan induk WhatsApp.
Mengutip The Verge pada Rabu (13/1/2021), Eksekutif WhatsApp serta kepala Instagram Adam Mosseri dan Kepala AR/VR Facebook Andrew Bosworth melalui laman FAQ baru itu mengatakan pihaknya sedang berupaya menegaskan bahwa pembaruan kebijakan tidak mempengaruhi privasi pesan pengguna dengan teman atau keluarga dengan cara apa pun.
Baca Juga Kebijakan Privasi Baru, Ini Hasil Pertemuan Menkominfo dengan Perwakilan Whatsapp dan Facebook |
---|
"Sebaliknya, pembaruan ini mencakup perubahan terkait pengiriman pesan bisnis di WhatsApp, yang bersifat opsional dan memberikan transparansi lebih lanjut tentang bagaimana kami mengumpulkan dan menggunakan data,” tulisnya.
FAQ tersebut juga menekankan bahwa Facebook maupun WhatsApp tidak akan mengintip log pesan atau menyadap panggilan telepon penggunanya. Selain itu, WhatsApp juga tidak akan menyimpan data lokasi penggunanya atau membagikan informasi kontak kepada Facebook.
Hal tersebut sebelumnya sudah ditegaskan oleh Kepala WhatsApp Will Cathcart lewat cuitannya di akun Twitter pribadinya. Dia menjelaskan bahwa pihaknya tidak dapat melihat isi obrolan atau mendengar panggilan pribadi penggunanya lantaran obrolan maupun panggilan di platform tersebut sudah dienskripsikan.
“Dengan enskripsi end-to-end, kami tidak dapat melihat obrolan atau panggilan pribadi Anda dan begitu pula Facebook. Penting bagi kami untuk memperjelas pembaruan ini menjelaskan komunikasi bisnis dan tidak mengubah praktik berbagi data WhatsApp dengan Facebook. Itu tidak mempengaruhi cara orang berkomunikasi secara pribadi dengan teman atau keluarga di mana pun mereka berada di dunia,” katanya.
Berbagi data adalah hal yang cukup sensitif bagi pengguna. Perusahaan mengizinkan pengguna memilih untuk tidak berbagi data dengan Facebook hanya dalam waktu singkat di 2016, dua tahun setelah Facebook membeli platform WhatsApp pada 2014.