Siap-Siap! Ada Risiko Serangan Siber Data Vaksin Covid-19

Akbar Evandio
Selasa, 12 Januari 2021 | 18:22 WIB
Petugas kesehatan di RSUD Wangaya, Denpasar sedang melakukan simulasi penyuntikan vaksin Covid-19, Jumat (8/1/2021)/Istimewa
Petugas kesehatan di RSUD Wangaya, Denpasar sedang melakukan simulasi penyuntikan vaksin Covid-19, Jumat (8/1/2021)/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Riset Siber Indonesia Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) menilai ada banyak data bernilai tinggi terkait dengan penerima vaksin Covid-19 yang memicu serangan siber.

Chairman CISSReC Pratama Persadha mengatakan bahwa secara umum yang diincar adalah data pasien, data obat, data riset dan kini adalah data vaksin bagi pendistribusian maupun data pasca vaksinasi.

“Akan menjadi permasalahan baru misalnya jika pendistribusian dengan bantuan aplikasi PeduliLindungi mendapatkan serangan peretas,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (12/1/2021).

Sekadar catatan, berdasarkan data Kaspersky, informasi berupa catatan medis bisa dibanderol US$40—US$60 atau Rp565.000—Rp849.000 di forum peretas atau dark web.

Lebih lanjut, dia menyebutkan data antrian yang diacak juga bisa menimbulkan persoalan baru yang kaitannya sangat penting di awal pendistribusian vaksin.

“Bila di awal pendistribusian sudah ribut terus dengan jadwal antrian dan siapa yang divaksin, ini akan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat dan meningkatkan pesimisme akan program vaksin Covid-19,” ujarnya.

Pratama mengimbau khusus untuk Indonesia saat ini yang harus diperhatikan adalah bagaimana proses pemberian vaksin dengan bantuan aplikasi PeduliLindungi bisa berjalan lancar.

Namun, menurutnya aplikasi ini menggunakan teknologi yang selalu membuka peluang untuk diretas, pemerintah harus menjadikan keamanan aplikasi sebagai perhatian serius.

“Karena datanya yang disimpan dan dikelola akan sangat banyak. Dalam 3 tahun akan ada ratusan juta data masuk bila memang aplikasi ini menjadi ujung tombak pendataan nantinya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper