Bisnis.com, JAKARTA – Nusantics, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang teknologi genomika, mengumumkan penggalangan modal dengan nilai yang tidak dipublikasikan dalam ronde pendanaan Seri A yang dipimpin oleh East Ventures.
East Ventures menggandakan dukungan ke Nusantics dengan mengucurkan investasi lanjutan kurang dari setahun setelah memimpin ronde pendanaan tahap awal (seed) ke startup tersebut.
Modal segar ini adalah buah dari capaian pertumbuhan bisnis Nusantics dan kesigapan mereka dalam merespons disrupsi yang terjadi akibat pandemi Covid-19.
CTO Nusantics Revata Utama mengatakan pendanaan yang diterima akan digunakan untuk mengembanngkan produk yang dimiliki. Nusantic akan mengembangkan alat uji (test kit) yang dapat mendeteksi virus melalui sampel air liur.
“Penggunaan air liur meningkatkan efisiensi, tingkat keselamatan tenaga medis, dan membuat proses pengambilan sampel menjadi lebih nyaman. Metode uji ini juga memungkinkan deteksi potensi penularan karena dapat membedakan sampel mana yang lebih menular [infectious],” kata Revata dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (7/1/2021).
Di samping itu, sambungnya, Nusantic juga melakukan optimasi agar test kit yang selama ini diproduksi dapat digunakan di semua jenis mesin PCR di Indonesia.
Nusantics berhasil menggunakan kemampuan perusahaan dalam riset mikrobioma untuk mengembangkan dua generasi alat uji (test kit) Covid-19 berbasis PCR dengan tingkat sensitivitas dan spesifitas tinggi.
Test kit tersebut juga mampu mendeteksi beragam mutasi virus Corona di Indonesia, termasuk strain virus yang baru-baru ini mewabah di United Kingdom.
Alat uji generasi pertama telah distribusikan ke 19 provinsi di penjuru Indonesia sebagai bagian dari gerakan Indonesia PASTI BISA berkolaborasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Kemudian, Nusantics bermitra dengan PT Bio Farma (Persero) dalam pengembangan alat uji generasi kedua yang memangkas proses diagnosis pengujian menjadi 3x lebih cepat.
Bio Farma telah memproduksi dan memasarkan kedua generasi test kit tersebut, dengan kapasitas produksi 1,5 juta test kit per bulan yang bisa ditingkatkan hingga 3 juta test kit per bulan.