Bisnis.com, JAKARTA – Kabar penggabungan usaha (merger) antara raksasa aplikasi transportasi dan pembayaran Gojek dan platform dagang elektronik (e-commerce) Tokopedia menggema di ruang publik.
Dilansir dari Bloomberg, sumber yang tidak ingin diberitahukan namanya ini mengatakan dua perusahaan rintisan paling berharga di Indonesia ini telah menandatangani lembar persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas bisnis masing-masing.
Kedua belah pihak melihat potensi sinergi dan ingin menutup kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan mendatang. Perusahaan gabungan ini juga akan berencana go public di pasar modal Amerika Serikat (AS) dan Indonesia.
Ketua Umum Indonesian e-Commerce Association (IDeA) Bima Laga memilih untuk enggan berkomentar. “Maaf, kami belum bisa kasih komentar karena sifatnya masih rumor. Terima kasih,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (5/1/2021).
Menurut catatan Bisnis.com, entitas hasil merger ini akan menciptakan perusahaan internet raksasa di Indonesia dengan nilai gabungan lebih dari US$18 miliar (Rp252 triliun dengan kurs Rp14.000).
Bisnis perusahaan gabungan ini akan mencakup pemesanan kendaraan dan pembayaran hingga belanja serta pengiriman daring, layaknya perusahaan versi lokal dari gabungan Uber Technologies Inc., PayPal Holdings Inc., Amazon.com Inc., dan DoorDash Inc.
Gojek dan Tokopedia telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018, tetapi diskusi dipercepat setelah pembicaraan kesepakatan antara Gojek dan Grab Holdings Inc. menemui jalan buntu.