Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menetapkan PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) sebagai pengguna baru filing satelit Indonesia di slot orbit 113 Bujur Timur (BT).
Plt. Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu menjelaskan bahwa slot orbit tersebut awalnya akan digunakan oleh Satelit Nusantara 2 milik Indosat untuk menggantikan Satelit Palapa D yang berakhir pada 2020.
Sayangnya, Satelit Nusantara 2 mengalami gagal luncur akibat sebuah kecelakan, sehingga tidak berhasil ditempatkan di slot orbit 113 BT.
“Salah satu dampak kegagalan peluncuran Satelit Nusantara 2 adalah potensi penghapusan filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT oleh International Telecommunication Union [ITU], karena Indonesia tidak dapat menempatkan satelit di slot orbit 113 BT dalam batas waktu yang ditetapkan,” kata Ferdinandus dalam siaran pers, Selasa (5/1/2021).
Dalam menghadapi kondisi tersebut, sambung Ferdinandus, Kemenkominfo pun bergegas mengajukan permohonan perpanjangan masa laku filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT.
Radio Regulations Board ITU menerima permohonan Indonesia tersebut dan Indonesia diberikan waktu hingga 31 Desember 2024 untuk menempatkan satelit di slot orbit 113 BT.
Dengan mempertimbangkan batas waktu yang telah diberikan ITU hingga 31 Desember 2024 tersebut, Kemenkominfo pun mencari satelit pengganti yang akan mengisi slot orbit 113 BT sebelum 2024.
Indosat selaku pengguna filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT menyatakan tidak dalam posisi untuk kembali melakukan investasi peluncuran satelit di masa akan datang,
Kemenkominfo pun melakukan evaluasi. Alhasil, Telkomsat terpilih dan menyatakan kesanggupan untuk mengisi slot yang kosong.