Ini Rencana XL dalam Mengatur Tarif Layanan Tahun Depan

Leo Dwi Jatmiko
Sabtu, 19 Desember 2020 | 07:04 WIB
Model memperlihatkan Paket Xtra Kuota di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Model memperlihatkan Paket Xtra Kuota di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. menilai bahwa penarifan tahun depan akan banyak dipengaruhi oleh posisi XL terhadap pemain industri lain.

Group Corporate Communication PT XL Axiata Tbk. Tri Wahyuningsih mengatakan dalam mengatur tarif, perseroan perseroan melihat pada banyak faktor.

Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah positioning XL Axiata terhadap pemain lain di industri. Positioning XL Axiata berbeda-beda di setiap area sehingga kebijakan penarifan tentunya juga akan mengikuti perbedaan ini.

“Penarifkan akan tetap menjunjung prinsip persaingan sehat sehingga bisa menjaga kesehatan industri telekomunikasi ke depannya,” kata Ayu kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Adapun mengenai tarif batas yang sedang dibahas oleh Kemenkominfo, kata Ayu, pengaturan tarif batas jika dirumuskan dengan formula yang tepat akan mendukung berkembangnya industri telekomunikasi ke depannya.

Perumusan tarif batas yang tepat perlu mempertimbangkan daya beli pelanggan yang beragam di masing-masing daerah.

“Sementara di sisi lain harus tetap mempertimbangkan profitabilitas dan kesehatan industri telekomunikasi itu sendiri agar sektor telekomunikasi tetap menarik di mata investor,” kata Ayu.

Sekadar catatan, pada Oktober 2020, Cable UK, Situs yang membahas mengenai teknologi, mengungkapkan peringkat tarif data seluler termurah dari 228 negara di dunia. Indonesia menempati urutan ke-14.

Dalam laporannya, Cable UK, menyebut bahwa rata-rata biaya per GB data seluler di Indonesia mencapai US$0,64, lebih murah dibandingkan dengan Myanmar yang sekitar US$0,78. Adapun Malaysia, Thailand, dan Filipina masing-masing senilai US$1,12 US$1,23 dan US$1,42

Vietnam memegang predikat sebagai negara dengan tarif data termurah di Asia Tenggara dan urutan ke-10 di dunia, yaitu senilai US$ 0,57.

Cable UK melakukan penelitian sejak Februari hingga Oktober 2020. Dalam laporannya, Cable UK tidak menyebutkan beberapa negara Kawasan Asia Tenggara lainnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Hafiyyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper