Bisnis.com, JAKARTA – Twitter mulai melakukan uji coba fitur Spaces, ruang mengobrol (chat room) berbasis suara yang telah diumumkan pada bulan lalu.
Dalam sebuah unggahan statusnya, perusahaan ini menyatakan satu grup kecil akan diberikan ruang untuk membuat Spaces, tetapi dalam teori itu semua orang bisa bergabung. Meskipun demikian, admin Spaces memiliki hak untuk memasukkan atau mengeluarkan siapapun dalam grup kecil tersebut.
aye we’re live! what up y’all, we're the team behind Spaces––a small experiment focused on the intimacy of the human voice?
— Spaces (@TwitterSpaces) December 17, 2020
Dilansir the verge, Jumat (18/12/2020), Twitter sebelumnya mengemukakan orang pertama yang diberikan ruang untuk membentuk grup kecil di Spaces adalah kalangan perempuan atau orang-orang yang termarginalkan. Grup ini sangat dimungkinkan berisiko mengalami kekerasan atau diskriminasi ketika berusaha bergabung dalam percakapan yang lebih luas.
Moderasi sepertinya merupakan fokus dari Spaces. Si pembuat grup memiliki kontrol terhadap siapa yang bisa bicara di Spaces, dan bisa melporkan atau melakukan black list yang semua fiturnya ada di versi pertama.
Fitur lainnya yang juga tengah diujicoba adalah emoji yang bisa dibagikan lewat tweets di Spaces dan versi paling awal dari transkrip suara langsung.
Untuk saat ini, untuk bergabung ke Spaces harus melalui Twitter mobile app, mencobanya dari website justru hanya mengantarkan anda ke tulisan ‘page fund error’.