Bisnis.com, JAKARTA – Pengetatan pergerakan masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru diyakini tidak akan membuat lalu lintas data di sepanjang jalur mudik berkurang. Masyarakat diyakini akan tetap balik ke kampung halaman meski dilarang.
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan meski ada pembatasan -- seperti halnya Idulfitri -- pergerakan masyarakat Indonesia tidak akan terpengaruhi.
Berkaca pada Idulfitri tahun ini, kesadaran masyarakat masih rendah. Masyarakat seolah-olah saja peduli menghentikan penyebaran Covid-19, tetapi semua tetap normal dan berjalan seperti biasa.
“Jaringan sambut Natal dan Tahun Baru harus dipersiapkan juga dengan baik, sebab penggunaan layanan data internet akan terus bergerak. Apalagi liburan, berbagi foto dan video akan makin banyak,” kata Heru kepada Bisnis.com, Jumat (18/12/2020).
Adapun, jika masyarakat lebih memilih tinggal di rumah dan tidak pulang kampung, kata Heru, layanan seluler tetap akan jadi primadona. Penetrasi layanan internet rumah yang masih rendah, membuat ketergantungan orang terhadap layanan internet bergerak atau seluler tetap tinggi.
“Tidak semua rumah memiliki fixed broadband, sehingga seluler juga jadi pilihan,” kata Heru.
Sekadar catatan, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memprediksi lalu lintas data pada perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) melonjak 49,3 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan jika dibandingkan dengan hari biasa, lalu lintas data pada perayaan Hari Natal dan Tahun Baru akan meningkat sebesar 10,19 persen.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh perubahan perilaku pelanggan selama masa pandemi sepanjang tahun ini.
“Kami secara konsisten akan memastikan momen akhir tahun tetap spesial bagi seluruh masyarakat dengan terus saling terhubung,” kata Setyanto.
