Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) menilai tambahan frekuensi yang diperoleh dari lelang frekuensi 2,3 GHz membantu perseroan dalam melayani jumlah pelanggan.
Wakil Presiden Direktur PT Hutchisom 3 Indonesia, Danny Buldansyah mengatakan frekuensi tambahan juga membantu perseroan dalam melakukan efisiensi. Saat kapasitas jaringan sudah penuh, Tri tidak perlu mengeluarkan investasi tambahan untuk membeli perangkat tambahan.
Danny menjelaskan meski secara jumlah frekuensi yang dimiliki Tri lebih kecil dibandingkan dengan Smartfren dan Telkomsel di pita 2,3 GHz, pemanfaatan teknologi terkini akan membantu Tri dalam mengoptimalkan frekuensi yang ada.
“Kebutuhan spektrum itu penting, penggunaan teknologi itu juga penting jadi kombinasi keduanya akan membuat lebih efisien. Apakah butuh 40 MHz seperti Telkomsel? Kalau dikasih kami mau, tetapi spektrum itu kan harus bayar juga,” kata Danny kepada Bisnis.com, Selasa (15/12/2020).
Adapun mengenai kerja sama pemanfaatan spektrum frekuensi untuk mengembangkan 5G, kata Danny, Tri masih menunggu rampungnya regulasi turunan dari Undang-Undang No. 11/2020 tentang Cipta Kerja mengenai Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran.
Turunan regulasi tersebut, kata Danny, memberi kepastian regulasi bagi Tri sebelum memutuskan untuk berbagi spektrum frekuensi.
“Kami harus melihat peraturan terlebih dahulu. Kolaborasi berbagi spektrum itu diperbolehkannya seperti apa? Kalau yang sekarang belum jelas apakah boleh 4G juga atau 5G saja,” kata Danny.