Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi untuk distribusi Vaksin Covid-19 dituntut untuk hadir lebih canggih. Tak cukup hanya sebatas memantau dan melacak distribusi vaksin Covid-19.
Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Yosef M. Edward menilai pemanfaatan aplikasi dalam distribusi vaksin harus mencangkup banyak hal.
Aplikasi, kata Ian, seharusnya tidak hanya dapat digunakan untuk melacak keberadaan atau proses distribusi vaksin dari satu titik ke titik lainnya, melainkan juga dapat melakukan analisis profil orang yang berhak menerima dan yang tidak berhak.
“Tentu ada kriteria kesehatan yang harus dilalui untuk dapat diberikan vaksin,” kata Ian kepada Bisnis.com, Selasa (8/12/2020).
Ian menambahkan aplikasi tersebut seharusnya dapat melakukan pengecekan mandiri ataupun ke tempat yang dirujuk, untuk mengetahui tingkat keberhasilan. Tujuannya agar keandalan vaksin dapat teruji. Aplikasi tersebut terintegrasi dengan data yang dimiliki pemerintah dan mencatat apa adanya.
“Vaksin yang tidak sesuai prosedur dalam distribusi dan penyimpanan tercatat dengan lengkap, untuk perbaikan selanjutnya,” kata Ian.
Adapun mengenai keamanan, efektivitas dan kemudahan penggunaan aplikasi, menurut Ian, Telkom bersama Biofarma telah melakukan optimasi aplikasi.
Secara teknis pusat data yang kuat dan jaringan telekomunikasi yang andal akan sangat menentukan keberhasilan pemanfaatan teknologi dalam distribusi vaksin.
“Telkom dengan ISO 27001 sudah terbiasa dengan masalah keamanan aplikasi, juga membuat suatu layanan yang mudah digunakan pengguna dan efektif,” kata Ian.
Sekadar catatan, dalam distribusi vaksin Covid-19, Komite Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPPEN) menunjuk PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. dan Bio Farma (Persero) untuk mendigitalisasi distribusi vaksin Covid-19.
Beberapa langkah yang ditempuh dalam proses digitalisasi distribusi a.l pengembangan aplikasi, integrasi data, pemesanan vaksin secara mandiri hingga sertifikat vaksin digital.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020). Pada bulan ini juga, sebanyak 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku akan disusulkan.