Ingin Mulai Bisnis seperti Drakor Startup? Ini Sektor Paling Dilirik Investor

Akbar Evandio
Senin, 7 Desember 2020 | 10:39 WIB
Pemeran drama Korea Start-up./Istimewa
Pemeran drama Korea Start-up./Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Drama Korea bertajuk Start-up telah menayangkan episode terakhir dengan perolehan rating sebesar 5,2 menurut Nielsen Korea.

Drama Korea (drakor) Start-Up yang dibintangi Suzy dan Nam Joo Hyuk tersebut menuai respons positif dari warganet, alih-alih publik pun menyebutkan minatnya untuk mendirikan perusahaan rintisan (startup) karena terinspirasi dari serial tersebut.

Cerita tersebut mengemas dengan baik upaya Nam Do San (Nam Joo Hyuk) yang jatuh bangun mendapatkan kepercayaan dari investor sampai di titik perusahaannya, Samsan Tech berhasil dipercaya lolos dalam ajang kontes pencarian startup terbaik yang diadakan modal ventura bernama Sandbox.

Bisnis Samsan Tech di kalangan startup dikenal dengan nama Software As A Service (Saas). Nam Do San berhasil menyakinkan investor dengan model bisnis yang ditawarkan startup Samsan Tech.

Bagi yang berminat untuk merintis startup, bisa dikatakan model bisnis Saas di Indonesia merupakan sektor yang banyak dilirik oleh investor.

Menurut catatan Bisnis, Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) pun menyebutkan bahwa model bisnis Saas merupakan salah satu sektor yang banyak dilirik oleh modal ventura untuk menanamkan modalnya.

Wakil Ketua I Amvesindo William Gozali mengatakan bahwa hingga kuartal III/2020 perusahaan rintisan yang dilirik oleh pemodal, seperti sektor tekfin dengan delapan transaksi.

Selanjutnya, sektor edutech mencatatkan enam transaksi pendanaan, disusul model bisnis Saas sebanyak enam transaksi, sektor new retail sebanyak lima transaksi, sektor logistik sebanyak empat transaksi, dan e-commerce sebanyak empat transaksi.

Dia juga menjelaskan bahwa pendanaan ke startup Indonesia sampai kuartal III/2020 mencapai US$ 1,9 miliar.

"Sampai kuartal III/2020 pendanaan startup di Indonesia mencapai US$1,9 miliar. Dengan jumlah transaksi mencapai 52. Jadi, nilai lebih kecil, tapi dapat dikatakan masih cukup besar. Kami sebagai PMV melihat bahwa penurunan itu lebih pada penundaan dibandingkan penurunan minat," ujarnya melalui diskusi virtual, Senin (2/11/2020).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa nilai pendanaan teratas pada enam startup terbilang masih cukup besar yakni pada kisaran US$20 juta—US$109 juta.

Pada urutan pertama yakni transaksi pendanaan Kopi Kenangan sebesar US$109 juta, Cargo Technology US$31 juta, dan Gudang Ada US$25,4 juta.

Adapun, penyelenggara tekfin peer-to-peer lending Investree tercatat mendapatkan pendanaan US$23,50 juta dan Koinworks US$20 juta, dan terakhir adalah pendanaan kepada Shipper sebesar US$20 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Zufrizal
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper