Bisnis.com, JAKARTA – Finantier, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang open finance, mengumumkan prapendanaan awal (pre-seed) yang dipimpin oleh East Ventures dengan partisipasi dari AC Ventures, Genesia Ventures, dan investor-investor lainnya.
Open Finance adalah sebuah kerangka yang dibangun di atas prinsip-prinsip open banking yang memberikan konsumen keleluasaan untuk mengakses data mereka dengan aman dan menggunakannya dengan optimal di berbagai platform.
CEO Finantier, Diego Rojas mengatakan bahwa dana investasi yang diperoleh akan digunakan untuk merekrut anggota tim dan mengakselerasi pengembangan teknologi, serta ekspansi ke daerah baru di Asia Tenggara.
“Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, Finantier berencana untuk melebarkan sayap ke negara berkembang lain di Asia Tenggara dengan menawarkan solusi yang spesifik untuk tiap wilayah,” kata Rojas dalam siaran pers, Senin (22/11/2020).
Finantier menawarkan sebuah Application Programming Interface (API) dan infrastruktur untuk mendukung pengembangan beragam produk fintech.
Dengan menggunakan API dan infrastruktur Finantier, perusahaan fintech dan lembaga keuangan bisa mempercepat waktu penetrasi ke pasar dan memangkas biaya dalam pengembangan solusi yang didesain khusus.
Willson Cuaca, Co-founder and Managing Partner East Ventures mengatakan bahwa Finantier akan membantu memenuhi kebutuhan sekitar 139 juta orang di Indonesia yang masih belum bisa keluar dari kategori belum memiliki rekening (unbanked) dan underbanked.
Berdasarkan East Ventures Digital Competitiveness Index 2020, kesenjangan terbesar dalam perkembangan ekonomi digital Indonesia berada dalam kategori inklusi keuangan.
Laporan tersebut menunjukkan jurang perbedaan yang lebar antara penduduk di Jawa dan pulau lainnya dalam hal akses ke layanan keuangan, nilai pinjaman melalui finansial teknologi, dan transaksi pembayaran digital.