Bisnis.com, JAKARTA – Kemenangan Joe Biden, yang bakal menjadi Presiden baru AS, diprediksi bakal meningkatkan arus investasi infrastruktur digital hingga pendanaan perusahaan rintisan (startup).
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai kebijakan Biden akan mengakomodir ekonomi digital sebagai bagian dari program keberlanjutan ekonomi.
"[Kebijakan] Biden lebih ke ekonomi yang berbasis kreativitas, inovasi-sains, dan digital. Imbasnya kebijakan Biden ke Indonesia diproyeksi meningkatkan investasi ke sektor infrastruktur digital hingga pendanaan ke bisnis startup," kata Bhima, Senin (9/11/2020).
Menurutnya, investor AS pasti lebih percaya bahwa tensi perang dagang yang sebelumnya diarahkan Trump untuk memberi sanksi perusahaan teknologi China seperti Huawei akan berakhir.
Bhima menilai dengan kemenangan Biden era baru akan dimulai, apalagi melihat perkembangan platform dagang elektronik (e-commerce) dan sektor digital lainnya di Indonesia pada saat pandemi Covid-19 cukup menggembirakan dikarenakan peningkatannya.
“Ada kenaikan yang luar biasa dengan based 171 juta pengguna internet aktif di Indonesia,” kayanya.
Hubungan ekonomi AS dan China yang lebih harmonis, lanjutnya, akan membuat usaha di sektor teknologi memiliki pilihan luas dan bebas untuk menggunakan teknologi baik dari AS maupun China tanpa terkena dampak hukum berupa sanksi misalnya dari salah satu pihak.
Seperti diketahui, Joe Biden resmi terpilih menjadi Presiden baru AS untuk empat tahun ke depan dengan kemenangan suara elektoral sebanyak 290 suara, melampaui batasan untuk menang sebesar 270 suara.
Jalan Biden ke Gedung Putih bersama Kamala Harris sebagai Wakil Presiden terpilih semakin dekat.