Usai Pilpres AS, Indonesia Tetap Pasar Utama Industri Teknologi

Akbar Evandio
Kamis, 5 November 2020 | 18:49 WIB
Warga menggunakan hak pilih di lokasi pemungutan suara untuk pemilihan Presiden 2020 di Alameda, California, AS, Selasa (3/11/2020). Bloomberg/David Paul Morris
Warga menggunakan hak pilih di lokasi pemungutan suara untuk pemilihan Presiden 2020 di Alameda, California, AS, Selasa (3/11/2020). Bloomberg/David Paul Morris
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia diyakini masih menjadi pasar utama teknologi Amerika Serikat (AS), terlepas siapapun yang nantinya memenangi pemilihan presiden AS tahun ini. 

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan bahwa agresivitas pemain teknologi negeri Paman Sam dalam menyasar Indonesia tidak akan jauh berbeda.

“Bahkan bisa nomor dua di bawah pasar dalam negeri mereka. Sebab diketahui, ada ketegangan dan halangan untuk produk AS masuk ke China sebagai pasar terbesar di dunia,” katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (5/11/2020).

Namun, dia mengatakan bahwa hanya memang kalau Trump terpilih kembali, semangat nasionalisme Amerika Serikat (AS) akan lebih kencang dibandingkan jika Biden terpilih.

Heru pun mengatakan bahwa dari dalam negeri, tentunya pemerintah harus tetap memiliki kebijakan dan visi teknologi serta ekonomi digital sendiri.

“Sebagai bangsa berdaulat, tata kelola OTT sebagai bagian dari transformasi digital sudah harus dituntaskan. Utamanya soal perpajakan OTT [over the top] dan kewajiban Badan Usaha Tetap,” ujarnya.

Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro ITB, Ian Yosef M. Edward pun mengatakan bahwa ketegangan kontes politik AS, tidak berdampak ke sektor teknologi di Indonesia.

“Hanya trafik ke AS ataupun yang menggunakan cloud-nya di AS agak terpengaruh sedikit,” katanya.

Khusus untuk kerjasama teknologi, dia berpendapat sebenarnya akan lebih baik jika AS dipimpin oleh Trump.

“Lebih sesuai dengan Indonesia. Kalau republik lebih fokus ke [nasionalisme] Amerika Serikat, sehingga akan memiliki kelebihan dan tidak terlalu ditekan hasil produksi yang harus green,” kata Ian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper