Bisnis.com, JAKARTA - Samsung Display Co telah menerima persetujuan dari pemerintah Amerika Serikat untuk memasok produk layar tertentu ke Huawei Technologies Co. di tengah sanksi Washington terhadap raksasa teknologi China itu.
Seperti diketahui, pembuat panel layar utama di Korea Selatan itu, baru-baru ini memperoleh lisensi dari Departemen Perdagangan AS untuk mengekspor beberapa layar OLED smartphone-nya ke Huawei. Samsung Display adalah pemasok layar OLED smartphone terbesar di dunia.
AS mulai memberlakukan pembatasan ekspor baru pada Huawei mulai 15 September 2020, dengan alasan keamanan nasional. Sanksi tersebut melarang pasokan komponen yang dibuat dengan peralatan, perangkat lunak, dan desain AS ke Huawei tanpa persetujuan sebelumnya dari Washington.
Mengutip Yonhap pada Selasa (27/10/2020), salah satu sumber internal yang enggan disebut namanya mengatakan Samsung Display adalah perusahaan Korea Selatan pertama yang mendapatkan persetujuan tersebut dari AS setelah pembatasan Washington terhadap Huawei berlaku.
Saingan domestiknya LG Display Co. dan pembuat chip Samsung Electronics Co. dan SK Hynix Inc. belum menerima lisensi ekspor dari otoritas AS, menurut sumber tersebut.
Orang dalam industri mengatakan AS mungkin telah memberikan lisensi kepada Samsung Display karena panel layar adalah produk yang kurang sensitif dibandingkan dengan semikonduktor, karena Huawei dapat mengamankan layar dari BOE Technology Group Co dan perusahaan China lainnya.
Intel Corp. dan Advanced Micro Devices (AMD) Inc. dilaporkan telah memperoleh lisensi dari pemerintah AS untuk memasok prosesor komputer dan server mereka.
Tetapi karena Huawei, vendor smartphone terbesar kedua di dunia, sedang berjuang untuk mendapatkan chip memori dari pemasok utama, orang dalam industri mengatakan ragu apakah Huawei akan meningkatkan pengadaan displaynya.
"Dengan pasokan chip ke Huawei pada dasarnya terhenti pada saat ini, tidak mungkin bagi Huawei untuk membuat smartphone hanya dengan panel layar," kata seorang pejabat perusahaan elektronik lokal.
"Agar Huawei memiliki produksi produk yang stabil, pembatasan ekspor chip harus dicabut," tutupnya.