Riset Inovasi yang Berkualitas Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 1 Oktober 2020 | 19:07 WIB
Kuliah umum ITI
Kuliah umum ITI
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) Republik Indonesia, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menyampaikan riset dan inovasi yang berkualitas, mengerti yang dibutuhkan masyarakat atau market, serta adanya dukungan industri, akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Hal itu disampaikan dalam Kuliah Umum ‘Ekonomi Berbasis Inovasi’ di Institut Teknologi Indonesia.

Hal itu, katanya, akan menjadi pedoman bagi ITI untuk selalu mengembangkan inovasi yang memiliki nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi.

Menurutnya, swasta, sebagai pelaku usaha, termasuk UMKM, yang melakukan investasi berbasis inovasi dapat menciptakan pasar. Dengan demikian, maka konsep triple helix dapat berlangsung.

"Dan bagi ITI, sebagai sebuah perguruan tinggi yang diarahkan untuk melahirkan banyak technopreneur, diharapkan dapat terus men-scale up produk inovasinya yang dibutuhkan masyarakat dan berpotensi dikomersialisasi oleh pelaku usaha," paparnya.

Kuliah ini dibuka oleh sambutan dari Rektor Institut Teknologi Indonesia, Marzan Aziz Iskandar, serta diikuti oleh seluruh civitas academica Institut Teknologi Indonesia.

Kuliah Umum diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis Institut Teknologi Indonesia Ke-36, yang sekaligus mengawali rangkaian acara Dies Natalis hingga bulan November 2020. Adapun rangkaian acara Dies yang dimulai dengan Kuliah Umum, akan ditutup dengan kegiatan Seminar Nasional Technopex ITI pada minggu terakhir bulan Oktober 2020.

Institut Teknologi Indonesia (ITI) yang didirikan untuk menghasilkan SDM Unggul di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), telah fokus pada pengembangan riset yang berkelanjutan, melalui pengembangan inovasi sejak tahun 2014.

Untuk memajukan produk riset dan inovasi teknologi yang dihasilkan, ITI melakukan program inkubasi melalui berbagai bentuk kegiatan seperti transfer teknologi, sertifikasi produk, konsultasi bisnis di bidang manajemen dan pengembangan bisnis, perijinan bisnis, serta pemodalan dan akses jaringan pasar.

Melalui program pendampingan yang terstruktur dan profesional, diharapkan ITI dapat menghasilkan SDM technopreneur di bidang Iptek, yang memiliki nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi, sehingga mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia dengan mencipakan lapangan kerja serta meningkatkan daya saing, baik di tingkat nasional dan internasional.



Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper