Kemendikbud Jamin Tak Ada Nomor Fiktif Terima Kuota Gratis

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 25 September 2020 | 15:53 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020)./ ANTARA - Rivan Awal Lingga.
Mendikbud Nadiem Makarim bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020)./ ANTARA - Rivan Awal Lingga.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerapkan pengawasan yang ketat agar tidak ada nomor ganda atau penerima fiktif dalam bantuan subsidi kuota internet gratis.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa kepala sekolah dan kepala universitas menjadi penanggungjawab utama akurasi data nomor peserta didik. Segala keluhan – seperti tidak mendapat kuota internet gratis meski sudah mendaftar -- harus dikomunikasikan kepada kepala sekolah dan kepala universitas.

Adapun mengenai nomor yang telah terdaftar namun tidak aktif, kata Nadiem, akan dievaluasi pada akhir bulan sehingga bantuan kuota internet gratis tepat sasaran.

“Pengawasan dilakukan oleh Kemndikbud dan aparat pemerintah, masyarakat juga dapat memantau, jika menemukan penyimpangan dapat dilaporkan segera kepada unit layanan terpadu,” kata Nadiem dalam konfrensi virtual, Jumat (25/9/2020).

Dia memastikan pihaknya akan melakukan pemeriksaan nomor secara ketat agar tidak ada penerima ganda. Kemudian operator seluler pun juga diminta agar nomor penerima bantuan kuota internet merupakan nomor aktif.

“Jadi dengan beberapa tahapan pemeriksaan dan pengawasan eksternal, kami memastikan bahwa data tersebut tepat sasaran,” kata Nadiem.

Dia mengakui dalam pelaksanaan program subsidi kuota internet gratis akan menghadapi banyak tantangan. Kemendikbud berupaya terus melakukan penyempurnaan.

Sebelumnya, Praktisi Pendidikan Karakter Universitas Multimedia Nusantara, Doni Koesoema mengatakan bahwa program subsidi kuota internet gratis Kemendikbud hanya mampu mengatasi satu masalah yaitu meringankan beban orang tua dalam memenuhi kuota daring untuk belajar jarak jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper