Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan industri telekomunikasi diprediksi akan melambat pada kuartal III/2020 akibat penurunan daya beli dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta pada 14 September mendatang
Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Selurh Indonesia (Atsi) Marwan O. Baasyir mengatakan bahwa sejak Mei atau setelah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid I, terjadi penurunan daya beli masyarakat terhadap layanan data dan legacy.
Tren tersebut ternyata masih berlanjut hingga Agustus dengan perkiraan akan makin parah pada September 2020.
Berdasarkan data internal Atsi, pada periode April menuju Mei pendapatan industri mengalami peningkatan sebesar 4,9 persen, tetapi pada periode Mei – Juni justru trennya menurun sebesar 5 persen.
Sejak penurunan tersebut, pendapatan industri pada periode Juni – Agustus stagnan dan tidak mampu bangkit. Sayangnya, Marwan tidak menjelaskan lebih mengenai nilai penurunan yang terjadi.
Padahal dari sisi lalu lintas data, industri telekomunikasi mencatat pertumbuhan yang merangkak naik dengan stabil akibat kegiatan bekerja dan belajar yang dilakukan dari rumah. Atsi memprediksi pada semester II/2020 industri telekomunikasi akan menghadapi persaingan yang makin ketat dengan daya beli yang makin melemah.
“Juni sampai Agustus kemungkinan [pertumbuhannya] stagnan, September? Berat,” kata Marwan, Rabu (10/9/2020).
Dia menambahkan dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya, harga layanan yang diberikan operator Indonesia kepada masyarakat termasuk yang paling kompetitif sehingga tidak membebani masyarakat.
Sekadar catatan, pada kuartal II/2020 jumlah pendapatan industri telekomunikasi – akumulasi dari Indosat, XL Axiata dan Telkomsel – dari layanan data mencapai Rp27,45 triliun.
Realisasi tersebut tumbuh 11,81 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang berjumlah Rp24,55 triliun. Tingginya jumlah tersebut karena dihitung berdasarkan per kuartal, bukan per bulan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi memperkirakan bahwa penggunan layanan telekomunikasi akan terus mengalami peningkatan hingga akhir tahun.
Hanya saja peningkatan tersebut, akan terhalang oleh kemampuan daya beli masyarakat yang melemah, terlebih dengan diterapkannya PSBB total di Jakarta.
Program subsisi kuota internet yang digalakan oleh pemerintah tidak akan dapat menutupi beban usaha operator seluler.
“Maka dipastikan kuartal III/2020 akan kembali negatif dan kita masuk resesi,” kata Heru.