Bisnis.com, JAKARTA - Meteorit pelangi yang menghantam Kosta Rika pada April 2019 diduga berasal dari tata surya awal yang membentuk kehidupan saat ini.
Melansir dari Live Science, Jumat (21/8/2020), pecahan meteor yang ditemukan penduduk desa La Palmera dan Aguas Zarcas di Kosta Rika itu terbilang istimewa. Pasalnya asteroid yang menelurkannya adalah sisa-sisa lembut tata surya awal, terbuat dari debu nebula yang berputar dan pada akhirnya membentuk tata surya saat ini, bahkan membentuk bintang yang lebih tua.
Meteorit yang ditemukan di Aguas Zarcas nyatanya termasuk dalam kelas langka yang disebut kondrit berkarbon, yang terbentuk pada saat-saat awal kemunculan tata surya dan biasanya dikemas dengan karbon.
Batuan luar angkasa ini mengandung senyawa karbon kompleks, kemungkinan besar termasuk asam amino (yang bergabung membentuk protein dan DNA) dan mungkin bahan penyusun kehidupan lainnya.
Sementara bongkahan batuan lain dari tata surya paling awal menjadi bagian dari planet, yang satu ini tetap utuh dan berubah seiring waktu hanya melalui reaksi kimia yang didorong oleh sinar matahari dan mendorong terciptanya senyawa kimia yang semakin kompleks.
Meteor sebelumnya yang jatuh di Murchison, Australia, pada 1969 memiliki ciri-ciri serupa yakni mengandung asam amino.
Seperti meteorit Murchison, pecahan Aguas Zarcas ini mengandung debu dari Bima Sakti purba, sebelum matahari terbentuk.
Saat ini, para peneliti bersemangat karena mereka dapat memeriksa meteorit tersebut dengan menggunakan teknik modern, mencari senyawa organik komplek, bahkan mungkin protein yang merusak atmosfer bumi.
Para ahli meyakini ada bukti asam amino dalam fragmen Aguas Zarcas ini tidak ditemukan di tempat lain di Bumi. Pecahan Aguas Zarcas mungkin menawarkan sampel paling murni dari tata surya awal dan awan debu pra-matahari.