Bisnis.com, JAKARTA -- Pelaku kejahatan dunia maya (hacker) diberitakan menyerang salah satu perusahaan telekomunikasi asal Australia, yakni Telstra Corporation Ltd.
Melansir laman berita Guardian, Minggu (2/8/2020), kostumer di wilayah Brisbane Sydney, dan Melbourne mengalami serangan paling parah. Meski demikian, perusahaan mengaku tidak ada data pribadi yang mengalami bahaya.
Telstra melaporkan penolakan akibat serangan yang terjadi terhadap server layanan perusahaan pada Minggu menyebabkan pemadaman internet meluas di negara-negara bagian timur Australia.
Hal tersebut, jelas pihak perusahaan lebih lanjut, membanjiri jaringan dengan trafik ataupun informasi yang dapat memicu kerusakan sehingga akses pengguna sah tidak dapat diproses atau ditolak.
Brisbane, Sydney, dan Melbourne merupakan wilayah yang menjadi hotspot utama serangan.
Namun demikian, penyedia layanan jaringan internet lainnya tidak melaporkan adanya masalah konektivitas, meskipun perusahaan jaringan akses broadband milik pemerintah Australia, NBN Co., menginformasikan masalah terjadi sejak pukul 11.00 waktu setempat.
Lebih lanjut, pihak Telstra mengatakan telah memblokir trafik jahat dan sedang berupaya mengembalikan pengguna internet dapat kembali beraktivitas di dunia maya.
Perusahaan menegaskan data pribadi pengguna tidak dibahayakan atas serangan tersebut dan meminta maaf atas berhentinya akses internet akibat serangan siber yang terjadi.