Bisnis.com, JAKARTA -- Para operator Indonesia menjadi salah satu peran penting dalam pemerataan infrastruktur jaringan di Indonesia, termasuk wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin menyatakan pihaknya bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) mengoperasikan tambahan lebih dari 500 BTS (menara pemancar) 2G dan BTS 4G di 251 desa hingga akhir 2019, .
“Menghadirkan jaringan telekomunikasi hingga wilayah 3T dan perbatasan negara merupakan wujud nyata kami dalam melayani seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali. Untuk itu kami akan terus berupaya menggelar jaringan telekomunikasi yang menjangkau setiap jengkal wilayah Indonesia untuk memerdekakan seluruh masyarakat dari keterisolasian komunikasi,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Minggu, (5/7/2020).
Selain program BTS USO yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan BAKTI, dia menjelaskan bahwa perseroan juga memiliki program BTS Merah Putih untuk menyediakan layanan telekomunikasi daerah.
“Merah Putih merupakan program yang dibangun oleh telkomsel di daerah yang secara bisnis saat ini belum menguntungkan buat telkomsel, tetapi kami melihat ke depan kalau dibangun di sini perekonomian akan tumbuh sehingga di masa depan dalam waktu 3--4 tahun akan menguntungkan buat Telkomsel, jumlahnya saat ini ada 240 unit BTS Merah putih yang kami dirikan dan kami jalankan,” terangnya.
Di lain pihak, Direktur Utama XL Axiata, Dian Siswarini pun menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya sudah mendukung lebih dari 350 BTS USO yang dibangun dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
“Dan beberapa sekolah di area USO ini juga kami support melalui Gerakan Donasi Kuota, dimana kami memberikan akses internet secara gratis untuk sekolah untuk membantu para pelajarnya mengakses internet,” tuturnya.
Lebih lanjut, Dian mengatakan bahwa selama 3 tahun ke belakang pihaknya menfokuskan untuk pembangunan jaringan di luar Jawa dengan nilai investasi sebesar 55 persen dari total alokasi.
“Untuk BTS kami sudah membangun lebih dari 133.000 BTS, kemudian juga jaringan fiber optic itu sudah lebih dari 45.000 km di seluruh Indonesia, untuk menunjang layanan data yang berkualitas,” jelasnya.
Direktur Utama PT Indosat Ahmad Abdulaziz Al-Neama mengungkapkan bahwa terkait jaringan produk dan beberapa yang disampaikan terkait pembangunan layanan, pihaknya memiliki komitmen untuk mencapai 4.000 site.
“Kemudian, kami juga melakukan program dengan bakti dengan upgrade 2G menjadi 4G, agar memudahkan akses layanan internet. Untuk beberapa lokasi, akami dengan kominfo sedang mendalami sekitar 12.000 desa dan kami lagi menyelesaikan beberapa lokasi yang beririsan dengan rencana-rencana kominfo untuk lokasilasi yang belum di cover ini rencana kami untuk jaringan,” terangnya.
Sementara itu, Presiden Direktur 3 (Tri) Indonesia, Danny Buldansyah menjelaskan bahwa total BTS 4G yang sudah dibangun hingga saat ini mencapai 39.000 unit dan pihaknya akan terus melakukan penambahan kapasitas, apabila daya tampung jaringannya sudah melebihi 80 persen. Namun, hingga saat ini Danny mengatakan daya tampung pihaknya masih mencakup 70–75 persen.
“Kami saat ini [juga] ada inisiatif dengan pemerintah, kami sedang melakukan sinergi dengan pemerintah untuk support dengan 3T. kalau untuk 3T itu mengharuskan kerja sama yang operator lain juga, jadi kalau di 3T itu yang penting ada salah satu operator yang masuk, itu adalah program nasional yang di inisiasi pemerintah,” jelasnya.
Adapun VP Technology Relations Smartfren Munir Syahda Prabowo menjelaskan untuk daerah 3T, pihaknya selalu mengikuti program dan arahan dari pemerintah dalam melaksankan pembangunan di daerah teraebut khususnya melalui program USO.
Adapun Menurut data Kemenkominfo 2020, infrastruktur 4G yang telah dibangun mencapai 9.622 desa/kelurahan dari 11.228 desa 3T yang sudah memiliki jaringan 4G.