Agar Tetap Bertahan Hadapi Pandemi, Startup Harus Adaptif dan Fokus

Puput Ady Sukarno
Kamis, 18 Juni 2020 | 21:18 WIB
Ilustrasi startup./olpreneur.com
Ilustrasi startup./olpreneur.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia telah memaksa banyak startup atau usaha rintisan kembali fokus  memperkuat bisnis inti.

Pandemi membawa dampak terhadap banyak lini bisnis atau layanan yang tengah dilakoni usaha rintisan. Kini, mereka  harus memangkas banyak hal untuk menjamin bisnis tetap bertahan dalam jangka panjang. 

Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai pandemi COVID-19 telah berdampak sangat besar kepada hampir seluruh pelaku usaha, termasuk startup yang sedang membangun dan mengembangkan bisnisnya. Karena itu untuk menjamin keberlangsungan bisnis, perusahaan wajib melakukan strategi dengan fokus pada kekuatan atau bisnis intinya.

“Karena [situasi] pandemi ini, saya rasa rasional jika perusahaan melakukan likuidasi atau penutupan layanan yang tidak menguntungkan dengan tujuan efisiensi biaya operasional. Bahkan ini momentum yang tepat untuk melakukan reorganisasi model bisnis dengan menentukan sektor usaha mana yang layak dikembangkan lebih lanjut dan mana sektor yang harus ditutup,” ujarnya, Kamis (18/6/2020).

Lebih jauh Bhima juga menyatakan agar perusahaan melakukan pivot strategy yang memungkinkan startup dapat mengembangkan bisnisnya dengan lebih lincah.

Menurutnya, dalam situasi ini perusahaan harus jeli dan mampu memahami apa yang menjadi kebutuhan konsumen, sehingga kegiatan bisnis dapat berjalan secara efisien dan optimal.

“Perubahan strategi perusahaan tentu berdampak ke makroekonomi, namun itu adalah tanggung jawab pemerintah. Justru pemerintah seharusnya bertindak bagaimana menghapuskan hambatan-hambatan birokrasi, menurunkan ego sektoral, agar daya beli terpompa naik dan dunia bisnis ini bisa jalan,” tegas Bhima.

Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal mengatakan, dalam situasi krisis akibat Pandemi COVID-19 ini perusahaan dituntut untuk menjalankan strategi yang baru dan adaptif agar tetap bertahan

Fithra lalu mencontohkan langkah Airbnb yang memangkas berbagai lini bisnis tambahan yang dikembangkan sebelum pandemi terjadi seperti bisnis transportasi dan studio. Kini Airbnb kembali fokus ke bisnis utamanya, yaitu sewa apartemen dan rumah.

Menurutnya strategi seperti ini penting bagi perusahaan untuk menyesuaikan dengan keadaan dan perubahan yang terjadi

“Ke depan, pelaku usaha digital harus semakin fleksibel untuk bergerak antar sektor dan memperkuat di lini bisnisnya. Inovasi dan kolaborasi menjadi kuncinya dengan menggandeng adjacent players yang juga memiliki dukungan finansial dan reputasi yang kuat di regional maupun internasional,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper