Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah viralnya Matahari yang mengalami lockdown atau terjadi perubahan siklus karena mengalami penurunan aktivitas Matahari, akhir pekan ini justru Merkurius dan Venus nampak berdekatan di langit Barat.
Pusat Sains Antariksa Lapan RI menyebutkan fenomena ini disebut juga sebagai Konjungsi, dimana dua benda langit yang teramati dari Bumi memiliki jarak sudut minimum dan berada pada bujur ekliptika yang sama.
Dikutip dari laman resminya, Lapan menjelaskan konjungsi Merkurius-Venus terjadi pada 22 Mei 2020 pukul 15.49 WIB dengan jarak sudut pisah sebesar 53 detik busur, hampir 2 kali diameter tampak Bulan.
Tetapi, konjungsi ini dapat bisa diamati selepas Matahari terbenam di arah Barat Daya dekat Konstelasi Auriga untuk Indonesia bagian Barat dan Tengah sedangkan untuk Indonesia bagian Timur, dapat diamati tepat pada pukul 17.49 WITA pada arah yang sama.
Ketika Merkurius berkonjungsi dengan Venus, Merkurius berjarak 162 juta kilometer dari Bumi sedangkan Venus berjarak 46 juta kilometer dari Bumi.
Konjungsi Merkurius-Venus terjadi sebelum akhirnya Venus menjauhi Merkurius hingga tidak nampak lagi di langit Barat dan kemudian muncul kembali di langit Timur ketika fajar menyingsing, sedangkan Merkurius semakin meninggi di langit Barat hingga berada di ketinggian maksimumnya.
Fenomena ini akan terjadi setelah berbuka puasa dan dapat diamati hingga menjelang waktu Tarawih tiba. (Matahari terbenam di kota Bandung pukul 17.39 WIB sedangkan terbenamnya senja pukul 18.56 WIB, untuk kota lain dapat menyesuaikan).