Menkominfo Minta Masyarakat Bersiap Hadapi Kondisi ‘New Normal’

Akbar Evandio
Rabu, 20 Mei 2020 | 10:49 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate memberikan penjelasan di Jakarta, Kamis (7/11/2019). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate memberikan penjelasan di Jakarta, Kamis (7/11/2019). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyebutkan peringatan ke-112 Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2020 yang berlangsung dalam situasi pandemi Covid-19 sebagai momentum untuk bangkit dalam optimisme normal baru.

“Dalam setiap peringatan tentunya mengandung nilai-nilai afektif dan edukatif yang dapat dijadikan teladan untuk generasi masa kini dan yang akan datang,” ujarnya  Rabu (20/5/2020).

Johnny mengatakan bahwa peringatan Hari Kebangkitan Nasional menjadi titik awal membangun kesadaran bergerak bersama mengatasi permasalahan bangsa Indonesia.

“Semangat Kebangkitan Nasional perlu ditanamkan dalam jati diri setiap warga negara Indonesia. Tujuannya dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai bentuk ancaman serta memperbaiki kehidupan bangsa yang lebih baik ke depannya,” ujarnya.

Johnny pun mengajak seluruh bangsa bergerak untuk menghadapi Covid-19. Targetnya agar masyarakat tidak terpapar sekaligus tidak terkapar karena dampak ekonomi dan sosial pandemi Covid-19.

“Pertama, memastikan agar protokol kesehatan dijalankan dengan menjaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan menggunakan masker. Kedua, menjaga agar kepentingan rakyat secara khusus aspek perekonomian dan lapangan kerja tetap terjaga. Dan, ketiga sebagai bangsa, kita semua dipanggil untuk berkolaborasi dalam upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” jelasnya.

Menurutnya, pemerintah telah mengambil berbagai langkah kebijakan untuk mencegah penularan sekaligus memastikan agar kehidupan ekonomi masyarakat tetap berjalan.

“Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa kedua pendekatan, ekonomi dan kesehatan, ini ditempuh sekaligus dalam takaran prioritas yang disesuaikan dengan data empiris dan kondisi Indonesia,” jelasnya.

Secara umum, dia menyatakan bahwa terdapat tiga inti kebijakan pemerintah yang sangat jelas dan tegas  dalam menghadapi krisis pandemi Covid-19,

“Pertama, menempatkan kesehatan masyarakat sebagai yang utama. Ini ditempuh dengan cara mengendalikan penyebaran Covid-19 dan mengobati pasien yang terpapar,” urainya.

Kedua, menurutnya, pemerintah menyiapkan jaring pengaman sosial untuk masyarakat lapisan bawah agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pokok dan menjaga daya beli.

“Ketiga, menjaga dunia usaha utamanya usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah (UMKM) agar tetap beroperasi dan mampu menjaga penyerapan tenaga kerja,” ungkapnya

Johnny pun mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk membiasakan diri dengan cara hidup baru dan tetap produktif dalam fase new normal.

“Saat ini bangsa sedang memanggil kita untuk bersatu padu untuk Bangkit dalam Optimisme Normal Baru. Kita harus membiasakan diri dengan cara hidup baru. Tetap produktif di tengah pandemi Covid-19. Terbiasa menerapkan protokol kesehatan, protokol transportasi dan protokol lainnya. Meskipun ada perubahan standar dalam mekanisme kerja, belajar maupun aktivitas lainnya,” ajaknya.

Johnny menyatakan salah satu makna Kebangkitan Nasional yang diperingati di saat umat muslim sedang menunaikan ibadah suci Ramadan dan menjelang Idulfitri 1441 Hijriyah adalah dapat mencapai kemenangan.

“Kiranya benang merah antara ibadah puasa dan Lebaran ini juga sesuai dengan semangat kita melawan Covid-19 ini, yaitu laku menahan diri, menempa raga, membersihkan diri, dan pada akhirnya mencapai kemenangan,” ungkapnya.

Dia menilai bahwa  kebangkitan nasional dalam masa pandemi Covid-19 harus dimaknai sebagai dorongan percepatan memasuki era digital. 

“Mari kita manfaatkan ruang digital secara tepat dan bijak. Katakan tidak pada segala jenis hoaks, ujaran kebencian dan berbagai jenis penyalahgunaan ruang digital yang mencederai semangat persatuan dan kesatuan sebagai bangsa. Selali isi dengan hal bermanfaat untuk kemajuan ekonomi, secara khusus ekonomi digital yang berkembang dari waktu ke waktu,” ajaknya.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper