Bisnis.com, JAKARTA - Chrome, peramban milik Google, akan mulai memblokir iklan yang menghabiskan daya baterai mulai akhir Agustus, yang diharapkan dapat meringkankan kinerja smartphone dan meminimalkan penggunaan data internet.
Product Manager Chrome Marshall Vale mengatakan perusahaan baru baru-baru ini menemukan bahwa sebagian kecil dari iklan menggunakan daya perangkat yang tidak proporsional, seperti baterai dan data internet, tanpa pengguna mengetahuinya.
"Iklan seperti ini (di antaranya iklan dengan pemprograman yang buruk atau tidak dioptimalkan untuk penggunaan jaringan) dapat menguras daya baterai, membuat jenuh jaringan, dan menghabiskan uang," kata Product Manager Chrome Marshall Vale dikutip dari The Verge, Jumat (15/5/2020).
Jika iklan menggunakan terlalu banyak daya dan data internet, Chrome akan menampilkan pemberitahuan laman error di tempat iklan ditampilkan.
Google mengatakan Chrome akan memblokir iklan dengan batasan penggunaan 4MB data jaringan dan 15 detik CPU dalam periode 30 detik atau 60 detik dari total penggunaan CPU.
Hanya 0,3 persen dari total iklan yang melampaui batasan itu, tetapi iklan-iklan tersebut menggunakan 27 persen data internet lebih banyak dan 28 persen penggunaan CPU lebih besar daripada iklan rata-rata.
Pengguna Chrome sebenarnya sudah dapat memblokir sendiri sejumlah iklan yang menyedot banyak daya berkat fitur "Heavy Ad Intervention" yang dirilis Google untuk Chrome 80 pada awal tahun ini.