Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa teknologi asal Korea Selatan Samsung bersama perusahaan telekomunikasi SK Telecom menghadirkan ponsel Quantum.
Ponsel Quantum dikembangkan dari Komputer Quantum, yang keberadaannya masih jarang dan mahal. Komputer Quantum menggunakan fenomena fisika yang memungkinkan partikel berada di banyak negara pada saat bersamaan. Komputer Quantum menghasilkan angka acak yang membuat keamanannya hampir tidak dapat dipecahkan.
Samsung dan SK Telecom mengembangkan generator nomor acak kuantum dan memasukkannya ke dalam smartphone. Ponsel tersebut dinamai Samsung Galaxy A Quantum, namun perangkat itu adalah Galaxy A71 5G yang diganti namanya seiring dengan penambahan chipset kuantum.
"Chipset generator angka acak kuantum membantu pengguna smartphone menggunakan layanan tertentu dengan menghasilkan angka acak murni yang tidak dapat diprediksi dan tanpa pola," ujar SK Telecom, dikutip dari Phone Arena, Jumat (15/5/2020).
Chip kuantum hanya berukuran 2,5x2,5mm dan menggunakan sumber cahaya LED untuk menghasilkan foton. Kemudian, sensor CMOS mendeteksi foton.
Jumlah foton yang terdeteksi dalam area sensor tertentu untuk waktu tertentu tidak dapat diprediksi, menurut hukum fisika. Dengan demikian diperlukan generator nomor acak.
Samsung Galaxy A Quantum bukan sekadar gimmick. Ponsel ini mendukung beberapa layanan, yang memanfaatkan keamanan kuantum, di antaranya identifikasi pengguna dan pembayaran seluler.
SK Telecom berencana memperluas ekosistem terkait sehingga keamanan kuantum dapat diterapkan ke lebih banyak layanan di masa depan.
Saat ini, Galaxy A Quantum tersedia untuk pre-order di Korea mulai 15 hingga 21 Mei, dengan penjualan resmi dimulai pada 22 Mei. Perangkat tersebut dibanderol dengan harga 649.000 won atau sekitar Rp7,9 juta.
Namun, tidak ada informasi mengenai kemungkinan rilis secara global. Meski begitu, Galaxy A Quantum merupakan langkah penting yang membawa teknologi komputasi kuantum ke perangkat konsumen.