1. Usai Alami Peretasan, CEO Tokopedia Tulis Surat Terbuka
Setelah mengalami pembobolan data penggunanya, CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyampaikan surat terbuka yang ditujukan kepada para pengguna platform dagang elektronik (dagang-el) besutannya.
Dalam salah satu bagian suratnya tersebut, William mengakui adanya aksi pencurian data informasi pengguna oleh pihak ketiga yang tak bertanggung jawab pada 2 Mei 2020. Dari aksi pembobolan oleh peretas tersebut, menurutnya Tokopedia langsung melakukan sejumlah langkah penanganan terhadap praktik kejahatan siber tersebut.
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Waspada! UKM Jadi Target Serangan Siber
Berdasarkan statistik terbaru dari perusahaan keamanan siber, Kaspersky, selama kuartal I/2020 sektor UKM di Asia Tenggara menjadi salah satu sasaran utama serangan dari pelaku kejahatan siber,
Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara menjelaskan bahwa sistem antiphishing perusahaan keamanan siber global mencegah sebanyak 834.993 upaya phishing terhadap perusahaan dengan skala UKM atau rata-rata memiliki 50-250 karyawan.
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Perkuat Bisnis Keamanan Komputasi Awan, McAfee Gandeng Atlassian
Perusahaan keamanan siber, McAfee, mengumumkan kolaborasi dengan Atlassian, penyedia perangkat lunak produktivitas dan manajemen tim, untuk menghadirkan keamanan data dan perlindungan terhadap ancaman bagi konsumen yang ingin mempercepat perpindahan ke komputasi awan (cloud).
Rajiv Gupta, Senior Vice President and General Manager of Cloud Security dari McAfee mengatakan pelanggan Atlassian sekarang dapat memanfaatkan fitur McAfee MVISON Cloud untuk menerapkan kebijakan keamanan.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Huawei Klaim Kapasitas Produksi Sudah Capai 90 Persen
Raksasa teknologi asal China yakni Huawei mengklaim kapasitas produksinya telah kembali pulih dan mencapai 90 persen, setelah sempat tertekan akibat wabah corona.
CEO Huawei Ren Zhengfei mengatakan, saat ini sebagian besar bisnisnya telah kembali berjalan normal. Terlebih China telah melalui masa kritis wabah Covid-19.
Baca berita lengkapnya di sini.
5. Twitter Punya Cara Baru Kendalikan Disinformasi tentang Covid-19
Twitter Inc, memiliki cara baru untuk membatasi dan memfilter informasi yang menyesatkan terkati dengan Covid-19.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (12/5/2020), Twitter akan memberikan label terkait dengan beberapa informasi yang salah mengenai Covid-19. Cuitan yang dianggap membingungkan atau menyesatkan, berpeluang dikenai label khusus oleh Twitter dan bahkan dihapus.
Baca berita lengkapnya di sini.