Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa teknologi asal China yakni Huawei mengklaim kapasitas produksinya telah kembali pulih dan mencapai 90 persen, setelah sempat tertekan akibat wabah corona.
CEO Huawei Ren Zhengfei mengatakan, saat ini sebagian besar bisnisnya telah kembali berjalan normal. Terlebih China telah melalui masa kritis wabah Covid-19.
Dia menyatakan, perusahaan dalam waktu dekat akan kembali dalam posisi normal untuk berproduksi. Bahkan Huawei saat ini telah melakukan sinkronisasi teknologi 6G.
Dalam wawancaranya dengan South China Morning Post, Zhengfei mengaku Huawei telah memperkerjakan 20.000 ilmuwan, pakar dan insinyur untuk menggenjot kembali produksi perusahaan.
Menurutnya, perusahaan berupaya keras memulihkan bisnis dan kapasitass produksinya, di tengah adanya ancaman berupa peningkatan sanksi oleh Amerika Serikat.
Namun demikian, upaya pemulihan produksi Huawei tidak mudah. Perusahaan menyatakan adanya kesulitan dalam memasok bahan baku produksi. .
“Tapi itu [gangguan pasokan] tidak terlalu besar. [Para pemasok bahan baku] masih bisa menjamin pasokan,” kata Zhengfei seperti dikutip dari Antara, Selasa (12/5/2020).
Ren Zhengfei mengatakan bahwa Huawei telah mengembangkan teknologi 6G yang disinkronkan dengan 5G..
Pada kuartal pertama 2020 Huawei menghasilkan pendapatan 182,2 miliar yuan, naik 1,4 persen secara tahunan, dengan margin laba naik 7,3 persen.