Bisnis.com, JAKARTA – Wabah virus corona yang melanda dunia, membuat sejumlah aktivitas masyarakat terganggu. Termasuk salah satunya berkencan.
Guna mengatasi kendala tersebut, aplikasi kencan popular yakni Tinder dikabarkan berencana merilis fitur obrolan dalam bentuk video. Dikutip dari The Verge, Rabu (6/5/2020), rencana itu dikonfirmasi oleh perusahaan induk Tinder, yakni Match Group.
Adapun, fitur tersebut diharapkan dapat mengatasi kendala sulitnya melakukan kencan secara fisik di tengah pandemi corona. Fitur kencan lewat video itu ditargetkan dapat dirilis pada akhir kuartal II/2020.
Kendati demikian, Match Group dan Tinder tidak memberikan detail lebih lengkap mengenai rencana perilisian fitur tersebut.
Sejumlah pengamat menilai, fitur tersebut berpotensi disalahgunakan untuk kejahatan digital berupa pelecehan. Namun, The Verge memperkirakan, Tinder tengah membangun sistem pendeteksian gambar dan aktivitas pengguna yang dapat mengantisipasi terjadinya pelecehan saat kencan video berlangsung.
Adapun, Match Group melaporkan, kinerja mereka selama pandemi corona mengalami peningkatan. Hal itu tercermin dari aktivitas penggunanya yang meningkat pada April 2020.
Seperti diketahui, Tinder identik dengan fitur swipe untuk menemukan pasangan kencan atau teman baru dari sang pengguna. Pada April 2020, aktivitas swipe oleh para penggunanya mencapai level tertingginya sepanjang masa.
Rata-rata harian swipe yang dilakukan oleh pengguna wanita di bawah usia 30 tahun meningkat 37 persen pada April dibandingkan dengan pekan terakhir bulan Februari.
Jumlah rata-rata pesan harian yang dikirim di semua aplikasi milik Match Group, termasuk di Hinge, Match.com, dan OkCupid, pada April meningkat 27 persen dibandingkan dengan minggu terakhir Februari
"Karena lockdown telah berlangsung di beberapa wilayah, kami melihat beberapa dampak terhadap kenaikan jumlah pengguna dan aktivitas di aplikasi kami," kata Match Group.