Airbnb PHK 25 Persen Karyawannya

Akbar Evandio
Rabu, 6 Mei 2020 | 13:35 WIB
Airbnb/Reuters
Airbnb/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Airbnb Inc., memangkas sekitar 26 persen dari karyawannya di seluruh dunia, akibat adanya tekanan dari wabah virus corona terhadap industri pariwisata.

Dalam memo yang dikirimkan kepada para stafnya, Chief Executive Officer Airbnb Brian Chesky mengatakan kebijakan itu akan menimpa sekitar 1.900 karyawan perusahaan. Karyawan-karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) itu akan diberikan waktu hingga 11 Mei 2020.

"Kiita secara kolektif, saat ini melalui krisis paling mengerikan dalam hidup kita, dan hampir seluruh perjalanan global terhenti. Bisnis Airbnb sangat terpukul, dengan pendapatan tahun ini diperkirakan kurang dari setengah dari apa yang kami peroleh pada 2019," ujar Chesky seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (6/5/2020).

Chesky mengatakan dia yakin bisnis Airbnb akan kembali pulih. Namun proses pemulihan itu membutuhkan waktu yang tidak pendek dan masih sangat bergantung kepada selesainya wabah corona di seluruh dunia.  

“Karena itu, kami perlu membuat perubahan yang lebih mendasar pada Airbnb dengan mengurangi jumlah tenaga kerja kita dan fokus kepada sejumlah strategi bisnis,” lanjut Chesky.

Dia menambahkan, dalam waktu dekat Airbnb akan menghentikan upayanya dalam investasiya di sektor transportasi dan mengurangi investasinya di bisnis hotel dan perjalanan mewah.

Sebelumna, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg pada Maret, Chesky mengaku kondisi pariwisata gobal telah membebani perusahaan dalam beberapa bulan terakhir.

"Saya tidak yakin apakah ada hal yang lebih sulit yang bisa dilakukan oleh CEO dari sebuah perusahaan perjalanan daripada harus melalui ini," katanya.

Berdasarkan data CBInsight April 2020, Airbnb merupakan startup pariwisata dengan valuasi terbesar di seluruh dunia. Perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat itu memiliki valuasi US$18 miliar dan menempati posisi startup dengan nilai tertinggi kelima di seluruh dunia.  

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper