WhatsApp Enggan Komentari Kasus Ravio

Akbar Evandio
Kamis, 23 April 2020 | 20:38 WIB
Ilustrasi WhatsApp./Bloomberg-Chris Ratcliffe
Ilustrasi WhatsApp./Bloomberg-Chris Ratcliffe
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kasus peretasan akun WhatsApp milik anggota Open Government Partnership (OGP) Ravio Putra telah mencuri perhatian publik mengenai aspek keamanan siber dari aplikasi pesan singkat tersebut. .

Namun, saat dihubungi Bisnis, Juru Bicara WhatsApp mengaku tidak dapat memberikan tanggapan terkait pengguna tertentu, termasuk kasus

“Meskipun kami tidak dapat memberikan tanggapan terkait pengguna tertentu, perhatian utama kami adalah keamanan  orang-orang yang menggunakan layanan kami. Pesan-pesan Anda disimpan di dalam perangkat Anda dan dilindungi oleh enkripsi end-to-end,” ujarnya, Kamis (23/4/2020).

Dia menambahkan sebagai keamanan tambahan, WhatsApp menyatakan telah menyediakan fitur verifikasi dua langkah untuk melindungi akun pengguna dari serangan modus penipuan dan peniruan identitas.

“Meskipun serangan-serangan tersebut tidak dapat mengakses riwayat pesan Anda, kami sangat mendorong semua pengguna untuk melindungi akun mereka dengan keamanan tambahan ini," jelasnya.

Adapun, Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto. dalam siaran persnya, Kamis (23/4/2020) menceritakan kronologi yang menimpa Ravio.

Dia mengatakan, awalnya, pada 22 April 2020 pukul 14.00, Ravio melaporkan bahwa akun WhatsApp (WA) miliknya diretas. Ravio menceritakan bahwa ketika dia mencoba menghidupkan WA, muncul tulisan sebagai berikut "You've registered your number on another phone".

Ravio sempat melakukan pengecekan ke pesan inbox SMS, muncul permintaan pengiriman One Time Password (OTP).

“Peristiwa ini saya minta segera dilaporkan ke Whatsapp, dan akhirnya oleh Head of Security Whatsapp dikatakan memang terbukti ada pembobolan,” ujar Damar Kamis (23/4/2020).

Setelah dua jam, Whatsapp Ravio tersebut akhirnya berhasil dipulihkan. Akan tetapi, selama dikuasai peretas, pelaku menyebarkan pesan palsu berisi sebaran provokasi.

“KRISIS SUDAH SAATNYA MEMBAKAR! AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DIDEKAT KITA BEBAS DIJARAH,” bunyi pesan tersebut.

Damar mengatakan motif penyebaran itu adalah plotting untuk menempatkan Ravio sebagai salah satu pihak yang akan membuat kerusuhan.

“Saya minta Ravio untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan semua bukti. Agar kami bisa memeriksa perangkat tersebut lebih lanjut,” ujarnya

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper