5 Terpopuler Teknologi, Facebook Investasikan US$5,7 Miliar ke e-Commerce India dan Keamanan Siber WHO Mendapatkan Serangan

Ahmad Rifai
Rabu, 22 April 2020 | 17:07 WIB
Stiker dengan logo Facebook terlihat dalam konferensi F8 yang digelar Facebook di San Jose, California, AS, Selasa (30/4/2019)./Reuters-Stephen Lam
Stiker dengan logo Facebook terlihat dalam konferensi F8 yang digelar Facebook di San Jose, California, AS, Selasa (30/4/2019)./Reuters-Stephen Lam
Bagikan

1. Facebook Investasikan US5,7 Miliar ke E-Commerce India


Facebook Inc. akan menginvestasikan US$5,7 miliar ke Reliance Jio Infocomm Ltd., perusahaan teknologi India di bawah grup Reliance Industries. Nilai itu setara 10 persen dari seluruh saham Jio dan akan menjadikan Facebook pemegang saham minoritas terbesar.

Facebook mengatakan kesepakatan itu akan menyatukan perusahaan dagang elektronik (e-commerce) JioMart dan platform WhatsApp yang memungkinkan orang terhubung dengan bisnis. Adapun valuasi Jio Platforms sebelum investasi Facebook (pre-money) masuk senilai US$66 miliar.

Baca berita lengkapnya di sini.

2. Profil Ruangguru, Startup Mantan Stafsus Presiden


Setelah kehadiran perusahaannya di daftar platform pelatihan Kartu Prakerja menuai polemik, CEO Ruangguru Belva Devara akhirnya mengundurkan diri dari jabatan Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo.

Pengunduran dirinya tersebut disampaikannya melalui akun Instagram resminya @belvadevara pada Selasa (21/4/2020).

Baca berita lengkapnya di sini.

3. Pengguna Snapchat Melonjak di Tengah Pandemi Corona


Pengguna aplikasi jejaring Snapchat mengalami lonjakan sejak pemberlakuan penghentian aktivitas dan ruang gerak (lockdown) di berbagai negara akibat pandemi COVID-19.

Snap.Inc, perusahaan pemilik Snapchat, melaporkan bahwa saat ini rata-rata aplikasi tersebut digunakan 229 juta orang secara aktif per harinya. Angka ini bahkan melampaui target perusahaan yang mulanya cuma mencanangkan 224 juta pengguna aktif harian, demikian menurut Bloomberg.

Baca berita lengkapnya di sini.

4. Kebijakan IMEI Belum Akan Mendongkrak Penjualan Ponsel Asal China


Produsen ponsel asal China di Indonesia harus memutar otak setelah pemberlakuan aturan pengendalian International Mobile Equipment Identity (IMEI) dinilai belum berefek signifikan dalam mendongkrak penjualan ponsel di Indonesia.

PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto mengatakan peluang pemberlakuan aturan IMEI untuk mendongkrak penjualan sangat kecil. Pasalnya, masyarakat tengah menahan laju pengeluaran dengan membatasi hanya untuk pemenuhan keperluan mendasar.

Baca berita lengkapnya di sini.

5. Keamanan Siber WHO Mendapatkan Serangan


Para peretas memanfaatkan strategi phising dan spearphishing untuk menyerang para pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tim Keamanan WHO melaporkan, mereka melihat adanya peningkatan jumlah percobaan serangan siber kepada para pejabat sejak pertengahan Maret.

Baca berita lengkapnya di sini.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Ahmad Rifai
Editor : Nurbaiti
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper