Bisnis.com, JAKARTA - Facebook Inc. akan menginvestasikan US$5,7 miliar ke Reliance Jio Infocomm Ltd., perusahaan teknologi India di bawah grup Reliance Industries. Nilai itu setara 10 persen dari seluruh saham Jio dan akan menjadikan Facebook pemegang saham minoritas terbesar.
Facebook mengatakan kesepakatan itu akan menyatukan perusahaan dagang elektronik (e-commerce) JioMart dan platform WhatsApp yang memungkinkan orang terhubung dengan bisnis. Adapun valuasi Jio Platforms sebelum investasi Facebook (pre-money) masuk senilai US$66 miliar.
Kesepakatan dengan Jio akan memungkinkan CEO Facebook Mark Zuckerberg meningkatkan ekspansinya di negara yang dengan cepat merangkul pembayaran online dan e-commerce karena semakin banyak orang memiliki smartphone.
Reliance Jio Infocomm Ltd. meledak ke pasar telekomunikasi nirkabel India sekitar empat tahun lalu, dengan cepat bergerak ke posisi dominan dengan menawarkan paket gratis dan mengalahkan para pesaingnya. Bekerja dengan Facebook telah menjadi ambisi sang pemilik Jio, Mukesh Ambani, salah satu orang terkaya di Asia dan mendirikan ptalform dagang elektronik pertama di India.
"Investasi ini menggarisbawahi komitmen kami ke India, dan kegembiraan kami untuk transformasi dramatis yang didorong oleh Jio di negara ini," kata Facebook dalam pernyataannya, dilansir Bloomberg, Rabu (22/4/2020).
Sementara itu, Zuckerberg telah lama berniat meluncurkan mata uang digital serta alat yang memungkinkan pengguna melakukan pembayaran, membeli dan menjual produk melalui layanan olah pesan jejaring sosial di India.
Baca Juga Facebook Punya Aplikasi Gim Baru |
---|
Dengan setengah miliar pengguna internetnya, India adalah pasar yang memikat bagi perusahaan teknologi terbesar di dunia, termasuk Amazon.com Inc., Apple Inc., Microsoft Corp, dan Google Alphabet Inc. Di India, Facebook memiliki sekitar 250 juta pengguna, sementara WhatsApp memiliki lebih dari 400 juta.
Sementara India akan menjadi tempat uji coba untuk layanan pembayaran WhatsApp, Zuckerberg juga secara terpisah mencari pasar untuk proyek mata uang kriptonya yang disebut Libra. Zuckerberg mengatakan bahwa pembayaran dan perdagangan adalah prioritas, mewakili peluang bisnis utama bagi perusahaan untuk bergerak maju.
Setelah membangun operator nirkabel dan bisnis ritel, Ambani mengatakan dia berencana untuk mengikat mitra global terkemuka sebelum penawaran publik perdana saat dia menyiapkan bisnis daganng elektronik yang akan menyaingi Amazon dan Walmart Inc. di negara Asia Selatan itu.
Bisnis-bisnis baru kemungkinan akan menyumbang 50 persen dari pendapatan Reliance Industries Ltd. dalam beberapa tahun. Jio Platforms, unit yang sepenuhnya dimiliki oleh Reliance Industries, menyatukan aplikasi digital, ekosistem, dan platform operator nirkabel Jio di bawah satu payung.
Reliance dan Facebook sedang menjajaki kemungkinan membuat aplikasi yang mirip dengan WeChat, layanan perpesanan dan pembayaran seluler China yang dijalankan oleh Tencent Holdings Ltd.
Laporan-laporan tentang investasi yang akan datang telah membangkitkan kembali kepercayaan investor bahwa Ambani, akan dapat bergerak lebih dekat ke sasarannya yaitu mengurangi utang bersih grup menjadi nol pada awal 2021.
Negosiasi untuk menjual saham di divisi minyak dan kimia Reliance Industries kepada Saudi Arabian Oil Co. telah berlangsung selama berbulan-bulan, sementara krisis virus corona dan jatuhnya harga minyak telah menimbulkan keraguan apakah kesepakatan itu akan ditandatangani.
Perusahaan India itu menghabiskan hampir US$50 miliar untuk membangun Jio Infocomm, operator seluler, yang mengarah ke utang bersih lebih dari US$20 miliar pada Maret 2019.