Alibaba Investasikan US$28 Miliar di Sektor Komputasi Awan

Newswire
Senin, 20 April 2020 | 10:53 WIB
Alibaba/alibabagroup.com
Alibaba/alibabagroup.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Alibaba Group Holding Ltd. akan menginvestasikan 200 miliar yuan  atau setara US$28 miliar pada infrastruktur komputasi awan selama tiga tahun ke depan.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (20/4/2020) langkah tersebut merupakan strategi Alibaba untuk memperluas salah satu segmen bisnis yang tumbuh paling cepat ke lebih banyak negara.

Raksasa dagang elektronik asal China ini berencana untuk membangun lebih banyak pangkalan data untuk melengkapi jaringannya yang mencakup 21 wilayah di seluruh dunia.

Di samping itu perusahaan juga akan terus mengembangkan teknologinya di sejumlah bidang lain seperti chip dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mendukung ekspansinya di sektor komputasi awan tersebut.

Adapun, sebelumnya DingTalk, platform komunikasi dan kolaborasi untuk korporasi milik Alibaba, meluncurkan versi lite atau ringan di sejumlah toko aplikasi, untuk mendukung kegiatan bekerja dari rumah dalam masa pandemi Covid-19.

CTO DingTalk Hugo Zhu mengaku perusahaan menerima permintaan tinggi akan konferensi video untuk bisnis dan siaran langsung untuk kelas daring di Asia.

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah kota yang menerapkan isolasi diri, pembatasan sosial skala besar ataupun karantina wilayah.

Dia menjelaskan DingTalk versi Lite mendukung konferensi video untuk digunakan lebih dari 300 orang secara bersamaan, fungsi siaran langsung satu arah yang dapat diikuti oleh seribu orang, berbagi foto dan video, serta komunikasi personal mendasar seperti mengirim pesan.

Pihaknya menyebut aplikasi komunikasi yang dapat diunduh secara gratis itu memiliki antarmuka dalam bahasa Jepang, Inggris, dan China Tradisional, serta fitur penerjemah berbasis AI dari dan ke 14 bahasa sehingga memudahkan pengguna di Indonesia, dan berbagai wilayah di Asia lainnya.

Fitur utama dalam aplikasi tersebut, lanjutnya, antara lain dapat mengundang 1.000 peserta ke dalam satu grup live-broadcast, di mana siaran tersebut juga dapat dibagikan ke beberapa grup yang berbeda secara bersamaan untuk memaksimalkan jumlah penonton yang menyaksikan siaran langsung.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper