Profesor Oxford Klaim Vaksin Corona Tersedia pada September

Dionisio Damara
Sabtu, 11 April 2020 | 20:50 WIB
Ilustrasi Virus Corona (Covid-19)
Ilustrasi Virus Corona (Covid-19)
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Profesor vaksinasiologi di Universitas Oxford, Inggris, Sarah Gilbert menyatakan vaksin virus corona atau Covid-19 dapat tersedia pada September mendatang.

Dilansir dari Metro.co.uk, Sabtu (11/4/2020), Sarah meyakini bahwa 80 persen vaksin virus corona yang saat ini sedang dikerjakan oleh timnya akan berhasil. Dia berharap vaksin tersedia pada September, sementara uji coba manusia akan dilakukan 2 pekan ke depan.

"Ini bukan hanya dugaan dan karena setiap minggu berlalu kami memiliki lebih banyak data untuk dilihat. Saya yakin 80 akan berhasil, itu pandangan pribadi saya," ujar Sarah.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan bahwa pemerintahan di negaranya telah membuat persiapan jika ada vaksin yang tersedia untuk umum.

"Saya terlibat dalam semua itu dan saya tahu cukup banyak tentang proyek Oxford dan itu benar-benar bagus untuk melihat beberapa harapan, terutama di halaman depan surat kabar," katanya.

Dia menyatakan pemerintah Inggris akan mengerahkan seluruh sumber daya untuk mendapatkan vaksin karena sebuah manfaat besar apabila Inggris memilikinya.

Menurutnya, apabila vaksin segera ditemukan, Inggris akan memproduksi dan memberikannya kepada semua orang secepat mungkin. Namun, titik terberat bukan soal penemuan vaksin tetapi juga tentang cara pembuatannya.

"Kami memiliki kemampuan manufaktur di negara ini tetapi masih perlu dikembangkan. Kami melakukan itu secara paralel sambil menunggu para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin," ujar Matt.

Kendati tidak dapat diprediksi seberapa cepat vaksin akan ditemukan, Matt mengatakan pemerintah siap mendapatkan persetujuan peraturan, siap memproduksi, dan siap mendapatkannya secara logistik untuk segera didistribusikan kepada semua orang yang membutuhkan.

"Negara siap untuk melangkah, mengambil ilmu, mengubahnya menjadi massa produksi, dan mengeluarkannya. Dipastikan tidak ada hambatan di jalan, baik itu keuangan maupun peraturan, sehingga para ilmuwan dapat membuat kemajuan secepat mungkin," tuturnya.

Hingga saat ini, total kematian di Inggris karena Covid-19 telah mencapai 8.958, sementara jumlah total kasus yang dikonfirmasi adalah 73.758. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper