Xendit Bantu Pelaku Usaha Sederhanakan Sistem Pembayaran

Dewi Andriani
Selasa, 10 Maret 2020 | 22:18 WIB
Xendit juga menerapkan data leakage prevention, dimana Xendit dapat mencegah potensi kebocoran data sensitif dengan memantau aktifitas karyawan pada saat mengirim atau menerima data dari dan ke sesama karyawan maupun pihak luar./istimewa
Xendit juga menerapkan data leakage prevention, dimana Xendit dapat mencegah potensi kebocoran data sensitif dengan memantau aktifitas karyawan pada saat mengirim atau menerima data dari dan ke sesama karyawan maupun pihak luar./istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Kemudahan dalam sistem pembayaran kini menjadi salah satu pertimbangan konsumen saat hendak melakukan transaksi. Pemanfaatan teknologi digital, seolah menjadi hal mutlak yang harus diterapkan para pelaku usaha untuk menarik hati para konsumen.

Apalagi saat ini semakin banyak masyarakat yang melakukan transaksi secara cashless melalui akun virtual, kartu kredit, hingga e-wallet. Untuk membantu pelaku bisnis menyederhanakan sistem pembayaran secara digital, Xendit, perusahaan payment gateway, menghadirkan fasilitas Money In dan Money Out.

"Kami ingin membantu pelaku bisnis, mulai dari UMKM, koperasi, hingga perusahaan besar agar dapat meningkatkan bisnis mereka secara eksponensial dengan menyederhanakan sistem pembayaran secara digital.  Konsumen jadi dapat bertransaksi di mana pun dan kapan pun. Kami juga menyediakan integrasi API kelas dunia dan antarmuka dashboard yang user-friendly agar proses pembayaran menjadi lebih mudah,” ujar Moses Lo, co-founder Xendit, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (10/3/2020).

Moses menuturkan, lini produk Money In yang ditawarkan Xendit antara lain Xenpayment yang dapat menerima semua metode pembayaran dengan mudah dari akun virtual, kartu kredit, gerai retail (Alfamart Group & Indomaret) hingga e-wallet seperti OVO, LinkAja, dan DANA. Rangkaian produk money in lainnya  adalah Xeninvoice (terima pembayaran dengan memberikan link ke pelanggan) dan Xenshield (pendeteksi penipuan denganmachine learning).

Adapun fasilitas Money Out, melalu lini produk XenDisburse yang memudahlan pelaku bisnis mengirim uang dengan jumlah berapa pun dan kapan pun ke berbagai bank, e-wallet dan kartu, dengan menggunakan API.

Adapun produk unggulan money out lain yang ditawarkan adalah Xenbatch (transfer secara mudah dan instan dengan mengunggah excel), dan Xenpayout (menyederhanakan pembayaran refund dan payout ketika Anda tidak memiliki akun tujuan).

"Kemudahan integrasi, harga, dan kualitas standar pelayanan akan disesuaikan dengan kebutuhan para pelaku bisnis," ujarnya.

Menurutnya, produk-produk yang terdapat dalam Xendit didukung oleh teknologi fraud system yang canggih, yang dapat mendeteksi pola-pola transaksi yang mencurigakan.

Selain itu, Xendit juga menerapkan data leakage prevention, dimana Xendit dapat mencegah potensi kebocoran data sensitif dengan memantau aktifitas karyawan pada saat mengirim atau menerima data dari dan ke sesama karyawan maupun pihak luar.

Berdiri resmi tahun 2015, Xendit mampu menyediakan layanan yang memudahkan proses transaksi. Dalam kurun waktu 4 tahun, ribuan pelaku bisnis telah menggunakan sistem pembayaran Xendit, mulai dark e-Commerce,  Platforms and Marketplaces, Gaming, Insurance, Travel, dan lainnya.

Sebut saja Traveloka, Tiket.com, Travelio, Garuda Indonesia. Selain itu, ada pula Allianz, Ciputra, PasarPolis, Qoala untuk jenis bisnis asuransi. Kemudian Bukalapak, Lazada, Suzuki, Cohive, Samsung, Tribehired untuk jenis platform and marketplaces.

Mengenai kompetitor, co-founder dan COO Xendit, Tessa Wijaya, menyebut pihaknya melihat kompetisi sebagai suatu yang positif, dengan banyaknya pilihan payment gateway di pasar, konsumen dapat membandingkan dan memilih payment gateway yang memiliki harga dan kualitas standar pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan.

“Oleh karena itu para pemain payment gateway termasuk kami sendiri harus berlomba-lomba meningkatkan kualitas pelayanan, kemudahan berinteraksi, harga yang terjangkau dan yang paling penting adalah berinovasi untuk memberikan nilai tambah atas produk-produk dasar tersebut dengan UI/UX yang baik, sistem rekonsiliasi yang akurat dan mudah dipergunakan, dan lainnya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper