Bisnis, JAKARTA - Perusahaan teknologi finansial (fintech) peer-to-peer (P2P) lending Indonesia memiliki potensi besar untuk melakukan ekspansi ke luar negeri.
Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tumbur Pardede mengatakan pasar fintech P2P lending Tanah Air merupakan role model bagi pasar global.
"SKeberhasilan di Indonesia dijadikan role model untuk berekspansi ke luar negeri," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (3/3/2020).
Adapun, saat ini sudah ada beberapa platform P2P lending asal Indonesia yang berekspansi ke luar negeri, termasuk ke Benua Afrika, Vietnam, Filipina. Modalku dan Investree merupakan platform yang saat ini telah melebarkan sayapnya ke luar negeri.
Aksi ekspansi yang dikatakan telah dilakukan oleh platform lokal sejak dua tahun silam, merupakan bagian dari strategi investor dan pemegang saham dalam mengakselerasi bisnis platform yang didanai hingga ke kancah global.
"P2P lending adalah industri yang tanpa batasan. Artinya, banyak invetor asing yang masuk ke dalam P2P lending, baik sebagai dedicated lender maupun pemegang saham. Jadi, karena melibatkan stakeholder asing, pada umumnya mereka ingin platform itu menjadi global," lanjut Tumbur.
Baca Juga 2020, P2P Lending Syariah Makin Pede |
---|
Namun, demikian ekspansi ke kancah global tersebut tentunya tidak terlepas dari tantangan. Adapun, hal yang dikatakan menjadi tantangan utama bagi fintech P2P lending dalam melakukan ekspansi adalah melakukan penyesuaian dengan regulasi negara setempat.