Bisnis.com, JAKARTA – Meningkatnya minat pelancong berwisata di Asia Tenggara membuat beberapa perusahaan rintisan di bidang virtual hotel operator (VHO) berkolaborasi untuk menggenjot pertumbuhan perusahaannya.
Nathan Boublil, pendiri dan CEO di ZEN Rooms mengatakan bahwa saat ini jumlah pengunjung internasional diperkirakan akan meningkat hingga 155,4 juta pada tahun 2022.
Pertumbuhan yang cepat dan transisi sektor ini ke online secara drastis meningkatkan transparansi, memberikan tekanan pada para pelaku bisnis perhotelan untuk tetap efisien, kompetitif, dan memberikan layanan dengan standar yang lebih tinggi.
Terlebih lagi dengan adanya kejadian yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi seperti bencana alam, kecelakaan atau kerusuhan politik, yang mungkin sangat mempengaruhi para wisatawan.
“Kejadian letusan Gunung Taal dan wabah virus corona yang mempengaruhi iklim pariwisata kita akhir-akhir ini. Untuk itu, pasar bisnis akomodasi harus berubah dan adaptasi teknologi akan menjadi kunci bagi banyak hotel untuk bersaing dan makin sukses,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (11/2/2020).
Menurutnya, untuk membantu menutup kesenjangan teknologi dan memodernisasi pasar akomodasi Asia, penyedia teknologi perhotelan end to end global, perlu melakukan integrasi teknologi untuk menciptakan produk baru.
Dia mengatakan bahwa Zenroom kini sedang menandatangani perjanjian penting untuk menggunakan solusi eZee di seluruh wilayah. Saat ini, ini adalah kesepakatan terbesar untuk penyebaran teknologi perhotelan di Asia Tenggara.
Aliansi ini menurutnya akan memungkinkan perusahaan untuk menyebarkan perangkat lunak perhotelan eZee di lebih dari 1000 properti di bawah payung ZEN, dan mengintegrasikan teknologi dan keahlian kedua perusahaan untuk menciptakan produk yang unik, fleksibel dan terjangkau untuk pelaku bisnis perhotelan dan jaringan hotel independen di wilayah tersebut.
“Produk ini akan bertujuan untuk membantu pelaku bisnis perhotelan memaksimalkan keuntungan mereka, dengan meningkatkan aliran pendapatan dan meningkatkan efisiensi operasional. Properti ZEN Rooms dan mitra akan menjadi yang pertama untuk mulai menggunakan teknologi ini pada paruh pertama tahun 2020,” terangnya.
Sementara itu, CEO eZee Aeijaz Sodawala mengatakan bahwa alasan di balik kuatnya kehadiran eZee di industri saat ini adalah bahwa pihak dari Zenroom menggali jauh ke dalam pasar untuk memahami poin-poin yang belum memiliki solusi penyelesaiannya dari para pemainnya dan eZee bertujuan untuk menawarkan solusi kepada pengguna, bukan produk.
“Dengan ini, produk terbaru kami yang menggunakan teknologi terbaru adalah untuk membuat ZEN Rooms memilih kami sebagai mitra teknologi mereka. Kami berharap dengan bekerja sama dengan Yanolja dan ZEN Rooms dapat menghadirkan pengalaman teknologi baru untuk industri hotel di kawasan ini,” katanya.
Selama bertahun-tahun, eZee mendapat pengakuan atas teknologinya yang inovatif di hotel- hotel kecil, jaringan hotel, dan restoran. Dan secara bertahap memasuki segmen industry lainnya seperti hostel dan B&B. Meliputi segmen unik industri perhotelan dalam kereta musiknya terus menjadikan eZee pelopor dalam industri saat ini.