Bisnis.com, JAKARTA - Hoaks atau berita bohong selalu meresahkan. Belakangan, informasi bohong tentang virus corona, ataupun lowongan pekerjaan kerap dikeluhkan dijagat maya.
Distribusi informasi bohong tersebut tidak hanya lewat terusan pesan dari WhatsApp, tetapi juga via surel atau email.
Hoaks yang disebarkan lewat link berbahaya melalui email patut diwaspadai sebagai phishing. Phishing merupakan tindakan memperoleh informasi pribadi seperti user ID, password dan informasi lainnya dengna cara mengelabui target.
Badan Siber dan Sandi Negara lewat akun twitter-nya @BSSN_RI mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap phishing.
Ada tiga langkah antisipasi guna menghindari diri dari phishing. Pertama, perhatikan siapa pengirim email.
Para pelaku phishing cenderung menyamarkan diri sebagai lembaga atau instansi resmi, oleh karena itu cek terlebih dahulu alamat email resmi instansi melalui situs resminya.
Kedua, tidak unduh sembarang file. Bisa jadi, dokumen yang Anda unduh menyimpan malware. Untuk itu, jangan sampai masuk ke komputer dan mengambil informasi penting.
Ketiga, cek kebenaran informasi yang beredar. Cek kebenaran informasi. Misalnya saja informasi tentang corona atau lowongan pekerjaan, dapat dibaca melalui situs Kementerian Kesehatan ataupun instansi terkait.