Menristek Ingatkan Pentingnya Sistem Coding

Dika Irawan
Minggu, 1 Desember 2019 | 03:00 WIB
Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menyampaikan pandangannya dalam Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2019 ke-15 dan Konferensi Praktisi Keberlanjutan ke-4 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (23/11/2019)./ANTARA-Nyoman Hendra Wibowo
Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menyampaikan pandangannya dalam Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2019 ke-15 dan Konferensi Praktisi Keberlanjutan ke-4 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (23/11/2019)./ANTARA-Nyoman Hendra Wibowo
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan, salah satu elemen penting di era digital adalah sistem coding (pemrograman komputer).

Menurutnya Indonesia saat ini perlu menambah jumlah tenaga ahli di bidang coding, karena perannya sangat vital untuk mengembangkan industri digital dalam negeri.

"Kalau memang kebutuhan dari pasar mengindikasikan kurangnya SDM unggul Indonesia yang mempunyai kemampuan coding, maka itu yang kita dorong,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/11/2019).

Bambang menuturkan kebutuhan tenaga ahli coding semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan positif industri digital dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini beberapa perusahaan startup digital masih menggunakan programmer dari negara lain. Tantangan yang harus segera dipenuhi adalah diperlukannya SDM unggul Indonesia, sebagai tenaga ahli coding berkualitas, sehingga mampu memenuhi kebutuhan jumlah programmer bagi industri digital dalam negeri maupun untuk dapat bersaing di tingkat global.

Menurut Bambang, masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial, perlu untuk beradaptasi maksimal menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0. Untuk itu diperlukan upaya masif dan terstruktur, baik dari Pemerintah maupun pihak swasta untuk mengenalkan sistem coding ke seluruh lapisan masyarakat dan memberi pendidikan dan atau melatih SDM unggul untuk menguasainya.

“Yang penting harus ada pemahaman bahwa pelatihan [kursus] coding harus menjadi lebih massal, karena saat ini Indonesia masih kekurangan SDM unggul dibidang ini. Padahal tenaga ahli coding sangat penting bagi sustainability perusahaan digital. Kami meyakini bahwa Indonesia akan mampu bersaing dengan negara lain dalam menghadapi revolusi industri ke-4, jika generasi milenial mampu mengadopsi dan menguasai teknologi 4IR yang sedang berkembang,” kata Menteri Bambang.

Menteri Bambang mengatakan saat ini Kemenristek/BRIN tengah merancang berbagai skema untuk melahirkan lebih banyak tenaga ahli coding di Indonesia. Salah satu pendekatan yang akan digunakan adalah kursus atau pelatihan coding massal yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Kami mencoba untuk memformulasikan supaya kursus atau pelatihan coding menjadi lebih massal kepada seluruh lapisan masyarakat. Salah satu kebijakan negara yang sukses di bidang coding' yang akan menjadi rujukan adalah Finlandia. Negara tersebut memassalkan kursus coding bagi masyarakatnya tanpa memperhatikan latar belakang pendidikan SDM nya. Jika negara lain mampu, maka kita harus berkeyakinan bahwa Indonesia Pasti Maju," tutup Menteri Bambang.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Dika Irawan
Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper