Redundant System Jadi Daya Tarik Palapa Ring Extend

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 27 November 2019 | 13:28 WIB
Pekerja mengawasi proses bongkar muat kabel serat optik proyek Palapa Ring Paket Timur di Depo PT. Communication Cable Systems Indonesia (CCSI), Cilegon, Banten, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pekerja mengawasi proses bongkar muat kabel serat optik proyek Palapa Ring Paket Timur di Depo PT. Communication Cable Systems Indonesia (CCSI), Cilegon, Banten, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat telekomunikasi menilai kehadiran Palapa Ring Extend nantinya dapat membantu operator dalam menjaga kualitas layanannya.  

Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan sistem redundant dibutuhkan oleh sejumlah operator telekomunikasi untuk memperkuat jaringan mereka.

Dia mengatakan dengan tersambungnya Palapa Ring Timur dengan Palapa Ring Barat, juga Palapa Ring Tengah serta redundantnya, maka biaya internet akan kompetitif, keandalan dan ketersediaan jaringan meningkat.

“Hal ini akan mendorong jumlah pelanggan sehingga operator akan saling bersaing melakukan inovasi layanan yang sesuai dengan kedaerahan, baik utk layanan konvensional suara, data dan video serta internet,” kata Ian kepada Bisnis.com, Selasa (26/11/2019).

Ian mengapresiasi rencana pembangunan Palapa Ring Extend, menurutnya langkah tersebut dapat membantu pemeratan kesenjangan digital khususnya layanan internet cepat yang ujungnya adalah perbaikan tingkat kesejahteraan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Palapa Ring Barat Syarif Lumintarjo meyakini hadirnya Palapa Ring Extend akan membuat operator telekomunikasi makin bergairah untuk menyewa Palapa Ring, seiring dengan bertambahnya jumlah daerah yang mendapatkan akses internet.

Dia mencontohkan sebuah rokok. Menurutnya masyarakat tidak membutuhkan rokok, namun karena suplai rokok besar maka muncul perokok baru yang menarik orang lain untuk merokok.

 “Bandwith juga seperti itu, tadinya orang tidak butuh internet. Sekarang, 4 sehat 5 sempurna, satu kuota. Sekarang orang tidak ada kuota internet jadi bingung,” kata Syarif.

Diketahui, hingga Oktober 2019 terdapat lima operator yang sudah menggunakan Palapa Ring Barat, dengan jumlah kapasitas masih di bawah 50%. Syarif tidak menyebutkan operator yang menyewa Palapa Ring Barat.  

Senada, Direktur Bisnis & Operasi PT Len Telekomunikasi Indonesia (Persero) Aswan Hamonangan juga meyakini ketika Palapa Ring Barat sampai Palapa Ring Timur terhubung, maka jumlah pemain yang menyewa Palapa Ring akan bertambah, khususnya pemain lokal.

Dia mengatakan dengan tersambungnya jaringan maka operator lokal tidak perlu bingung mengenai interkoneksi. Tersambungnya seluruh jaringan juga dapat memacu operator lokal untuk ekspansi ke wilayah tertinggal, terluar dan tertinggal.

“Kalau sekarang kan seolah-olah ada dua sambungan, pertama ke Palapa Ring  kemudian ke operator yang ada,” kata Aswan.    

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper