Konsumen China Borong Apple iPhone 11, Ini Penyebabnya

Renat Sofie Andriani
Senin, 18 November 2019 | 15:19 WIB
Suasana gerai Apple di Beijing, China saat pelanggan membeli iPhone XS Max dan XS Jumat (21/9/2018)./Reuters-Jason Lee
Suasana gerai Apple di Beijing, China saat pelanggan membeli iPhone XS Max dan XS Jumat (21/9/2018)./Reuters-Jason Lee
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Minat konsumen China untuk iPhone meningkat. Penjualan produk terlawas Apple seperti iPhone 11 terindikasi mendapat sambutan yang lebih positif ketimbang model-model sebelumnya.

Menurut perhitungan Bloomberg yang dihimpun dari data pemerintah China, Apple mengirimkan 10 juta iPhone ke negara tersebut selama bulan September dan Oktober 2019.

Ini adalah indikasi pertama dari kinerja perusahaan setelah merilis gawai-gawai terbarunya pada musim gugur, sekaligus menunjukkan peningkatan pengiriman iPhone sebesar 6 persen dari tahun sebelumnya, menurut Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China.

Hal tersebut juga menegaskan ekspektasi bahwa penjualan iPhone 11 lebih kuat ketimbang model-model sebelumnya. Ini penting, mengingat China adalah pasar kedua paling krusial di dunia, setelah Amerika Serikat (AS), menyangkut laba Apple.

Menurut Nicole Peng, seorang analis Canalys, pelanggan di China menyambut seri iPhone 11 lebih baik ketimbang model-model iPhone sebelumnya karena harga eceran yang lebih rendah.

“Kami melihat pengiriman yang lebih lemah untuk model lama tetapi [pengiriman] produk-produk terbaru semakin kuat,” terangnya, seperti dikutip dari Bloomberg.

Dirilis pada pertengahan September 201, lini terbaru Apple, yakni iPhone 11 Pro dan iPhone 11 Pro Max memiliki keunggulan dari segi performa, daya tahan baterai, dan kualitas kamera.

Apple diketahui mengambil langkah besar untuk meningkatkan masa pakai baterai dalam iPhone 11 dan 11 Pro sembari menurunkan harga awal sebesar US$50.

Produk-produk tersebut didesain menggunakan A13 Bionic chip yang memampukan keduanya untuk memberikan performa yang tidak paralel sekaligus lompatan pada daya tahan baterai yang belum pernah ada sebelumnya.

Setelah bertahun-tahun mengalami stagnasi pada kamera, perusahaan juga merombak kualitas gambar iPhone tahun ini. Upaya tersebut mengejar ketertinggalannya dari Google dan Huawei, serta mendapat sambutan kritis yang sangat positif.

Selama ini, Apple terjebak dalam kerasnya persaingan dengan produsen-produsen lokal seperti Huawei Technologies dan Xiaomi yang menawarkan harga lebih menarik, spesifikasi lebih baik, dan desain yang semakin premium.

Apple juga kalah dalam hal pangsa pasar secara global atas Samsung Electronics dan Huawei sebelum rilis iPhone 11. CEO Apple Tim Cook mengatakan harga baru, program pembayaran bulanan, dan penawaran tukar tambah membantu kinerja iPhone di China.

Bagaimana pun, di China, Apple masih menghadapi tantangan yang keras menghadapi merek lokal seperti Huawei dan Xiaomi. Selain penjualan gawai baru, tantangan besar Apple lainnya adalah menyediakan lebih banyak layanan berlangganan yang menguntungkan.

Seiring dengan transisi perusahaan ke model bisnis yang lebih bergantung pada recurring fee, seperti melalui iTunes Music, Apple TV+ dan Apple Arcade, ketidaktersediaan model bisnis tersebut di China menjadi hambatan lain bagi pertumbuhan perusahaan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper