Bisnis.com, BADUNG - Sektor finansial teknologi masih menjadi favorit para investor dalam menyalurkan investasinya. Alasannya karena pasar fintek yang ada saat ini masih sangat luas.
Berdasarkan data Nexticorn Indonesia, hingga Kamis (14/11/2019), terdapat 169 Venture Capital (VC) yang terlibat dalam acara Nexticorn di Bali. Dari angka tersebut sebanyak 126 VC merupakan investor yang baru bergabung di Nexticorn.
Singapura menjadi negara dengan jumlah VC terbanyak yaitu 29 VC, diikuti China (17), Jepang (17), dan Amerika Serikat (14).
Mayoritas VC atau sekitar 35,9 persen menyatakan bahwa mereka tertarik untuk berinvestasi di sektor teknologi finansial (fintek). Kemudian 9,5 di sektor ritel dan dagang El (e-commarce), 8,7 persen di sektor agrikultur, 6,5 persen di sektor edukasi dan 6,5 persen juga di sektor logistik.
Ketua dewan pembina Nexticorn, Rudiantara mengatakan besarnya minat investor untuk berivenstasi di fintek disebabkan pasar fintek di Indonesia masih sangat luas.
Dari 171 pendudukan yang telah mengenal internet, hanya puluhan juta yang memiliki mobile banking.
“Karena masih luas pasarnya. Jumlah orang Indonesia yang buka mobile banking baru sekitar 80 juta,” kata Rudiantara kepada Bisnis di Bali, Kamis (14/11/2019).
Dalam kesempatan itu, Rudiantara juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan pasar potensial untuk pertumbuhan bisnis perusahaan rintisan.
Dengan jumlah penetrasi internet yang mencapai 64,8 persen dari penduduk Indonesia, masyarakat sangat bergantung dengan internet, yang merupakan inti dari sebuah bisnis perusahaan rintisan.
