Bisnis.com, JAKARTA - Aplikasi layanan uang elektronik PT Fintek Karya Nusantara atau lebih dikenal sebagai LinkAja resmi menjadi salah satu alat pembayaran di aplikasi transportasi daring Gojek dan bersanding dengan GoPay.
VP Corporate Communications Gojek Kristy Nelwan mengatakan resminya LinkAja menjadi salah satu metode pembayaran nontunai di ekosistem Gojek bertujuan mengurangi friksi dalam proses pembayaran.
"Upaya itu dilakukan melalui inovasi teknologi dan kolaborasi bersama partner-partner dengan visi yang sama," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (30/10/2019).
Dia mengatakan aplikasi LinkAja baru akan hadir di beberapa kategori platform, antara lain GoTix, GoRide, dan GoCar.
Head of Corporate Communications GoPay Winny Triswandhani menambahkan melalui kerja sama yang dilakukan dengan LinkAja, diharapkan kedua perusahaan dapat secara bersama-sama mengedukasi masyarakat lebih luas di Indonesia mengenai manfaat transaksi non-tunai.
Di sisi lain, Head of Corporate Communications LinkAja Putri Dianita mengatakan melalui berbagai fitur dan kegunaan LinkAja yang makin holistik, perusahaan berharap kemudahan transaksi nontunai yang dihadirkan kepada pengguna dapat makin meningkatkan tingkat adopsi serta kebiasaan menggunakan uang elektronik di Indonesia.
Saat dihubungi terpisah, CEO LinkAja Danu Wicaksana mengatakan aplikasi LinkAja belum diterapkan kepada seluruh pengguna aplikasi. Saat ini, ujar Dany, aplikasi LinkAja baru live di 30% pengguna.
"Akan bertahap meningkat ke 100%," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (30/10/2019).
Dia melanjutkan dari sisi layanan aplikasi LinkAja juga baru dipasang di beberapa layanan, yaitu GoRide, GoCar, GoTix, dan GoBlueBird. Namun, ke depannya aplikasi LinkAja akan terpasang di layanan GoFood dan beberapa layanan lain.
Rencana diintegrasikannya LinkAja ke dalam aplikasi Gojek sendiri sudah diketahui sejak September 2019.
Keinginan Gojek untuk menjadikan LinkAja sebagai salah satu aplikasi pembayaran disebut tidak terlepas dari kesamaan misi kedua perusahaan, yakni mendukung akselerasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) serta memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat Indonesia tentang manfaat pembayaran nontunai.
Pihak Gojek juga meyakini kolaborasi di ekosistem Gojek dengan LinkAja dapat mempercepat adopsi nontunai di Indonesia, terutama di lapisan masyarakat yang belum pernah tersentuh layanan perbankan. Gojek pun dikatakan juga terbuka untuk kolaborasi lain pada masa yang akan datang.
LinkAja sendiri beberapa waktu lalu juga menyatakan komitmen untuk mendukung pengimplementasian Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), di mana biaya Merchant Discount Rate [MDR] sebesar 0,7%, akan dibebankan sepenuhnya kepada pedagang.
Pengimplementasian tersebut rencananya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu yang diberikan oleh Bank Indonesia sampai akhir tahun.