Implementasi 5G: Kemenkominfo Dorong Milimeter Wave 26 GHz–28 GHz

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 24 Oktober 2019 | 11:01 WIB
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Bagikan

Bisnis.com,  JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana mendorong frekuensi millimeter wave 26 GHz – 28 GHz pada World Radio Confrence (WRC) 2019 yang diselenggarakan di Mesir pada 28 Oktober--22 November 2019.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail mengatakan dalam mempersiapkan 5G, Kemenkominfo akan mengusulkan frekuensi millimeter wave pada pita 26 GHz – 28 GHz pada ajang  4 tahunan tersebut.

Saat ini, sambungya, Kemenkominfo berusaha menjaga keseimbangan teknologi 5G dengan satelit, agar saat beroperasi nantinya teknologi ini tidak mengganggu frekuensi satelit. Kem

“Kami menjaga frekuensi tersebut balancing  antara satelit dengan mobile. Kebutuhan kita sebagai negara kepulaauan kan penting keberadaan satelit,” kata Ismail kepada Bisnis.com, Rabu (23/10/2019).   

Kasubdit Penataan Alokasi Spektrum Dinas Tetap dan Bergerak Darat (DTBD) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Adis Alifiawan mengatakan alasan Kemenkominfo mendorong 26 GHZ – 28 GHz untuk 5G karena frekuensi tersebut merupakan frekuensi yang paling rendah di jajaran millimeter wave.

Makin tinggi frekuensi maka cakupannya makin sempit dan investasinya makin besar, hal inilah yang coba diantisipasi.

Meski demikian, sebagai teknologi yang lebih dahulu hadir, nantinya satelit tetap akan diprioritaskan oleh Kemenkominfo untuk mengisi lebar pita tersebut. Satelit saat ini terdapat di pita frekuensi 27 GHz – 31 GHz.  “Dan 28 GHz, pita mmWave termatang sekarang ekosistemnya bakal kami prioritaskan untuk satelit,” kata Adis.

Dia mengakui tidak menutup kemungkinan saat 5G diterapkan di frekuensi tersebut, akan terjadi tabrakan frekuensi atau interference  antara frekuensi satelit dengan frekuensi 5G.

Hal ini lah yang sedang dicarikan solusinya oleh Kemenkominfo agar kedua frekeunsi tidak saling mengganggu.

Sementara itu,  Ketua Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) Hendra Gunawan mengatakan dalam uji coba terakhir mengenai pemanfaatan bersama frekuensi 5G dengan satelit di frekuensi 3,5 GHz, terjadi interference. Uji coba dilakukan 12 tahun lalu atau pada 2007.

“Saat itu pengetesan di frek 3.5 GHz antara frek satelit dan Wimax,” kata Hendra.

Sementara itu, Public Relation Manager Huawei Indonesia Panji Pratama mengatakan bahwa secara ekosistem, sejumlah negara telah menggunakan frekuensi tersebut untuk 5G.

Dia menuturkan mmWave cocok digunakan untuk memberikan pelayanan 5G yang sifatnya hotspot.

“MilimeterWave cocok untuk hotspot services,” kata Panji.   

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis saat ini sejumlah negara yang menggunakan frekuensi millimeter Wave untuk 5G antara lain, Italia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Sementara beberapa negara yang sedang mengkaji untuk menggunakan frekuensi ini antara lain, Jerman, Portugal, Rumania, Spanyol, Inggris, Swedia, Finlandia, Jepang, Bahrain, Qatar dan Australia.

Diketahui operator seluler di Indonesia pada tahun ini juga rajin dalam melakukan uji coba 5G dengan menggunakan frekuensi 28 GHz.

PT Smartfren Telecom Tbk. melakukan uji coba 5G di pabrik pengolahan minyak goreng di Marunda, Jakarta Utara. Saat itu, dengan menggunakan frekuensi 28 GHz, Smartfren memperlihatkan bagaimana pesawat nirawak terbang mengelilingi pabrik.

Smartfren menggandeng ZTE dalam uji coba tersebut. Hasil uji coba saat itu memperlihatkan kecepatan internet yang diberikan oleh 5G sebesar 8,7 Gbps.

Kemudian, PT XL Axiata Tbk juga melakukan hal yang sama. Dengan menggunakan frekuensi 28 GHz, XL Axiata memperlihatkan percakapan dengan hologram. Menggandeng vendor Ericcson untuk uji coba, kecepatan internet yang diberikan adalah 1,5 Gbps.

PT Hutchison 3 Indonesia juga melakukan uji coba 5G dengan percakapan melalui Hologram. Dalam uji coba tersebut, kecepatan yang dihasilkan oleh 3 Indonesia sebesar 1,2 Gbps. 3 Indonesia menggandeng vendor Nokia.

Terakhir, PT Telekomunikasi Selular melakukan sejumlah uji coba pada perhelatan Asian Games 2018 lalu. Telkomsel juga mematangkan kesiapan teknologi 5G dengan melakukan kerja sama dengan mitra strategis yaitu, Cisco dan Huawei.    

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper