Ekosistem 28 GHz Dinilai Sudah Matang untuk 5G

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 24 Oktober 2019 | 12:36 WIB
Pemerintah China diperkirakan mengeluarkan lisensi 5G untuk sejumlah operator telekomunikasi pada semester kedua 2019./Istimewa
Pemerintah China diperkirakan mengeluarkan lisensi 5G untuk sejumlah operator telekomunikasi pada semester kedua 2019./Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pita frekuensi milimeter Wave 26 GHz - 28 GHz yang akan didorong Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) ternyata telah diterapkan di sejumlah negara. 

Frekuensi tersebut juga digunakan oleh seluruh operator telekomunikasi untuk uji coba 5G. 

PT Smartfren Telecom Tbk. melakukan uji coba 5G di pabrik pengolahan minyak goreng di Marunda, Jakarta Utara. 

Saat itu, dengan menggunakan frekuensi 28 GHz, Smartfren memperlihatkan bagaimana pesawat nirawak terbang mengelilingi pabrik untuk mengontrol kondisi pabrik dari jarak jauh dan menjangkau kawasan steril yang tidak boleh dimasuki oleh pekerja. 

Smartfren menggandeng ZTE dalam uji coba tersebut. Hasil uji coba saat itu memperlihatkan kecepatan internet yang diberikan oleh 5G sebesar 8,7 Gbps.

PT XL Axiata Tbk juga melakukan hal yang sama. Dengan menggunakan frekuensi 28 GHz, XL Axiata memperlihatkan percakapan dengan hologram. Menggandeng vendor Ericcson untuk uji coba, kecepatan internet yang diberikan adalah 1,5 Gbps. XL mencoba memberikan pengalaman berkomunikasi di masa depan, saat kehadiran seseorang dapat dirasakan hanya lewat layar hologram. 

PT Hutchison 3 Indonesia juga melakukan uji coba 5G dengan percakapan melalui Hologram. Dalam uji coba tersebut, kecepatan yang dihasilkan oleh 3 Indonesia sebesar 1,2 Gbps. 3 Indonesia menggandeng vendor Nokia. Uji coba saat itu dilakukan di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. 

Terakhir, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yang telah melakukan sejumlah uji coba pada perhelatan Asian Games 2018 lalu. Telkomsel juga mematangkan kesiapan teknologi 5G dengan melakukan kerja sama dengan mitra strategis yaitu, Cisco dan Huawei.    

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis saat ini sejumlah negara telah menggunakan frekuensi millimeter Wave untuk 5G. 

Tercatat terdapat 3 negara dari 3 benua yang berbeda yang memanfaatkan pita frekuensi 26 GHz - 28 GHz untuk 5G. Adapun negara-negara tersebut antara lain, Italia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Sementara beberapa negara yang sedang mengkaji untuk menggunakan pita frekuensi 28 GHz untuk 5G antara lain, Jerman, Portugal, Rumania, Spanyol, Inggris, Swedia, Finlandia, Jepang, Bahrain, Qatar dan Australia.

Direktur ICT Strategy Huawei Indonesia, Mohamad Rosidi mengatakan bahwa secara ekosistem, sejumlah negara telah menggunakan frekuensi tersebut untuk 5G.

Dia menuturkan mmWave cocok digunakan untuk memberikan pelayanan 5G yang sifatnya hotspot.

“MilimeterWave cocok untuk hotspot services,” kata Rosidi kepada Bisnis, Rabu (23/10/2019).   

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper