1. Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp567,49 Triliun
Indonesia menyumbangkan US$40 miliar dari total nilai ekonomi digital di Asia Tenggara yang diproyeksikan menembus US$100 miliar pada 2019.
Laporan e-Conomy SEA 2019 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain menyatakan bahwa perekonomian digital di Indonesia adalah yang terbesar dan tumbuh paling cepat di Asia Tenggara.
Baca selengkapnya di sini.
2. Berikut Spesifikasi Vivo V17 Pro
Vivo Indonesia secara resmi mengumumkan penjualan vivo V17 Pro pada Selasa (1/10/2019).
Para kosumen dapat membelinya seharga Rp5.699.000 di toko resmi vivo, partner e-dagang, dan retail partner resmi vivo yang juga menawarkan beragam promo.
Baca selengkapnya di sini.
3. Mulai Februari 2020, Android dan iOS Versi Ini Tak Bisa Lagi Gunakan WhatsApp
Aplikasi pesan WhatsApp mengumumkan bahwa semua ponsel Android yang berjalan di sistem operasi Android 2.3.7 atau Gingerbread dan iPhone yang berjalan di iOS 7 tidak dapat menjalankan WhatsApp mulai 1 Februari 2020 mendatang.
Dilansir dari Businessleague, WhatsApp mengumumkan dalam laman tanya jawab (FAQ) memutuskan untuk mengakhiri dukungan untuk smartphone yang berjalan pada kedua versi Android dan iOS tersebut karena tidak berencana melanjutkan pengembangan.
Baca selengkapnya di sini.
4. Schneider Electric Merilis Penelitian Terbaru untuk Membantu Industri TI
Pada tahun 2024, diperkirakan perusahaan akan menghabiskan lebih dari $650 miliar per tahun untuk melakukan transformasi digital. Hanya saja dalam implementasinya, para profesional TI akan menghadapi tantangan tersendiri dalam merencanakan penerapan jaringan edge computing yang terdistribusi.
Schneider Electric, pemimpin dalam transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi, telah merilis dua panduan elektronik terbaru untuk mendukung industri TI dalam mengatasi tantangan dan meraih peluang dari edge computing- yang tersedia gratis bagi profesional TI dan pusat data, service provider (Managed Service Provides / MSP) dan reseller (Value Added Resellers / VARs).
Baca selengkapnya di sini.
5. Ironis, Pengguna Internet Asia Pasifik Mau Berbagi Data Pribadi Demi Hadiah
Pengguna internet di Asia Pasifik tidak sungkan dalam membagikan informasi pribadi di media sosial. Bahkan, para responden mengatakan bersedia mengorbankan data pribadi untuk memeroleh keuntungan jangka pendek dan 'likes' dari media sosial.
Dalam laporan Kaspersky berjudul Global Privacy yang dirilis 2019, sebanyak 39,2 persen pengguna internet di Asia Pasifik mengatakan bersedia mengorbankan data pribadi untuk mendapatkan keselamatan tambahan seperti pemeriksaan keamanan atau pengawasan.
Baca selengkapnya di sini.