Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Perdana Menteri Australia ke-29 (2015-2018), Malcolm Turnbull, mengunjungi kantor PT Bukalapak.com untuk mengenal lebih jauh berbagai inovasi penyedia platform dagang-el yang berhasil memberdayakan usaha kecil Indonesia.
Bukalapak menjadi salah satu tujuan kunjungan Turnbull di Indonesia dalam rangka mempelajari lebih peran penting Bukalapak dalam perekonomian digital melalui Mitra Bukalapak dan pasar daringnya, serta mempererat hubungan antara kedua negara dengan pertukaran ilmu dan pengalaman.
Dalam rilisnya hari ini, Senin (30/9/2019) Bukalapak menyebut bahwa UMKM diyakini sebagai kunci pertumbuhan GDP di Indonesia, sehingga perlu terus dikembangkan.
“Kolaborasi di bidang teknologi digital merupakan salah satu prioritas hubungan antara Australia dan Indonesia, dan saya sangat terkesan dengan hasil karya tim Bukalapak yang muda dan brilian. Presiden Joko Widodo bertekad menempatkan Indonesia dalam posisi terdepan di perekonomian digital dan saya percaya Bukalapak memiliki peran besar untuk merealisasikannya,” katanya seperti dikutip dari keterangan pers.
Dalam kunjungan pekan lalu itu Turnbull disambut oleh Chief Operating Officer Bukalapak Willix Halim, Chief Strategy Officer Bukalapak Teddy Oetomo, dan sejumlah karyawan Bukalapak yang pernah menempuh studi di Australia.
Willix Halim mengatakan bahwa sejak didirikan pada 2010, Bukalapak terus berupaya mewujudkan visinya untuk memberdayakan Indonesia melalui teknologi. “Kami memilih untuk fokus menciptakan berbagai produk teknologi dan program inovatif yang relevan untuk masyarakat umum (mass market) di Indonesia,” kata Willix.
Tim Bukalapak dan Malcolm Turnbull juga berdiskusi mengenai dampak nyata dari produk teknologi dan program inovatif ciptaan Bukalapak seperti Mitra Bukalapak yang menjangkau lebih dari dua juta warung dan agen individu dan pasar online (marketplace) yang membuka akses pasar dalam dan luar negeri untuk usaha kecil Indonesia.
Saat ini Bukalapak memiliki lebih dari 70 juta pengguna aktif, lebih dari 4 juta pelapak dan lebih dari 2 juta warung serta agen di seluruh Indonesia.