Facebook Dibanjiri Gelombang Penggalangan Dana Palsu, Ini Saran Kaspersky

Rahmad Fauzan
Jumat, 20 September 2019 | 22:38 WIB
Ilustrasi/Reuters-Stephen Lam
Ilustrasi/Reuters-Stephen Lam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan keamanan siber asal Rusia Kaspersky mengungkapkan Facebook saat ini sedang mengalami gelombang aktivitas kampanye berupa penggalangan dana palsu.

Dari keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Jumat (20/9/2019), gelombang penggalangan dana palsu tersebut memiliki pola cukup sederhana, yakni pelaku membuat sebuah grup, kemudian mereka menambahkan beberapa konten untuk diunggah.

"Mereka akan memberikan rincian cara melakukan transfer bank didukung dengan komentar yang cukup terlihat ramai dan meyakinkan," ungkap Kaspersky.

Pola grup itu disebut Kaspersky cenderung klise dengan mengikuti template dengan nama grup biasanya merupakan permohonan bantuan. Konten unggahan menggambarkan sebuah cerita emosional, seperti misalnya cerita tentang anak-anak yang menderita penyakit parah, disertai ilustrasi foto dan video.

Beberapa unggahan biasanya menyalin kata-kata dari grup penipuan lainnya. Satu-satunya detail yang berbeda di setiap grup adalah nama anak, diagnosa penyakit, dan nama rumah sakit tempat mereka menerima perawatan.

Seringkali informasi kontak dan rincian transfer bank tertera persis sama pada beberapa grup, ini menjadi indikator adanya penipuan yang paling dapat diandalkan dan seharusnya mudah diketahui.

Selain itu, grup penipuan baru dapat muncul setiap bulan. Meskipun keluhan dari masyarakat mampu menghentikan aksi penipu tersebut dengan cepat, masih terdapat beberapa pengguna yang terlanjur masuk dan mentransfer sejumlah uang.

Solusi

Bagaimana cara membedakan penipuan dan penggalangan dana sebenarnya dari sebuah yayasan?

Kaspersky menyusun daftar petunjuk agar pengguna dapat mempertimbangkan kampanye penggalangan dana yang asli atau palsu sebagai berikut:

  • Usia Grup dan Isi Kontennya

Apabila grup baru berusia beberapa minggu dan hanya berisi sekitar tiga unggahan, tetapi telah dilihat dan diunggah ulang ribuan kali, kemungkinan besar grup tersebut dijalankan oleh para pelaku penipuan. 

Sebuah komunitas yang asli akan membutuhkan beberapa waktu untuk berkembang, dan organisator grup-grup asli selalu memberikan lebih banyak informasi secara signifikan.

  • Tekanan Bagi Anda Untuk Merasa Iba

Penggunaan video emosional, ketersediaan foto-foto berkualitas rendah, ayat-ayat sedih, dan banyaknya teks yang menggunakan huruf kapital serta tanda seru telah dirancang untuk membuat pengguna bertindak secara spontan tanpa berpikir kritis mengenai kebenaran cerita.

Menurut Kaspersky, organisasi asli biasanya tidak menggunakan tindakan demikian, karena bagi mereka lebih penting untuk membangun hubungan saling percaya dengan kesukarelaan dan dapat terus memberikan bantuan kepada pihak yang membutuhkan secara berkelanjutan. 

Oleh karena itu, komunitas sesungguhnya akan menceritakan kisah pasien mereka dalam bahasa yang sederhana, tanpa daya tarik emosional yang kuat, dan memberikan deskripsi terperinci tentang bagaimana perawatan berjalan serta bagaimana mereka mamanfaatkan uang yang telah diterima.

Di sisi lain, para penipu memiliki keinginan untuk memperoleh uang sebanyak mungkin sebelum grupnya ditutup, sehingga mereka menggunakan tekanan emosional yang mendesak.

Misalnya, dalam grup penipu tujuan penggalangan dana biasanya dituliskan almost reach (hampir tercapai), meskipun grup tersebut baru dibuat oleh komunitas. Pada saat yang sama, mereka juga akan mengatakan urgent bill (tagihan mendesak) yang harus segera dilunasi.

"Semakin terburu-buru, semakin kecil kemungkinan Anda memverifikasi apakah kampanye tersebut asli atau tidak. Jika terdapat permintaan dana yang bersifat seperti itu, berhati-hatilah karena bisa menjadi pertanda yang mencurigakan," ungkap Kaspersky.

  • Tidak Dilengkapi Dokumentasi Pendukung

Secara umum, grup penipu tidak akan memiliki jejak laporan atau catatan medis lainnya. Bahkan jika tersedia, pengguna harus membacanya dengan saksama dan memastikan dokumen tersebut cocok dengan rincian permintaan bantuan.

Misalnya, terdapat satu grup pengumpulan dana untuk perawatan seorang anak perempuan  yang menderita penyakit jantung, tetapi pemilik akun justru memposting foto-foto laporan medis yang menyatakan anak tersebut menderita Down Syndrome.

Bisa jadi sang anak memiliki kedua diagnosa, tetapi informasi tidak relevan yang hanya membingungkan pengguna adalah tanda kuat bahwa terdapat sesuatu yang salah dengan grup tersebut.

  • Anggapan Untuk Pertanyaan Klarifikasi

Menjadi hal biasa bagi orang-orang yang peduli untuk meminta lebih banyak rincian informasi dari pengurus grup. Permintaan pembaruan tentang kondisi anak, informasi tentang penyakit dan perawatannya, bahkan nama-nama dokter dan perawat mereka. Dalam grup penipuan, komentar ini akan dihapus dengan sangat cepat, dan pengguna yang memposting komentar akan diblokir.

  • Situs Web Yayasan

Biasanya tautan yang mengarah ke situs web resmi organisasi amal akan ditampilkan pada laman grup penipu. Ini merupakan cara para pelaku penipuan untuk meningkatkan kepercayaan pengguna dengan menunjukkan grup tersebut tidak hanya ada di Facebook.

"Jika Anda mengunjungi situs web tersebut, kami tidak menyarankan untuk memasukkan informasi apapun tanpa adanya kejelasan terlebih dahulu,"

Untuk itu, pengguna diminta mencatat tanggal pembaruan paling akhir, dan juga memverifikasi apakah situs web tersebut memuat laporan mengenai pendapatan dan pengeluarannya.

Selain itu, yayasan amal dianjurkan untuk mempublikasikan informasi tersebut. Jika sebuah situs web mengumpulkan uang tetapi tidak melaporkan keuangannya, organisasi tersebut tidak dapat dipercaya.

  • Mengulurkan Tangan Namun Tetap Berpikir Kritis

Keinginan untuk membantu orang lain adalah dorongan yang sangat luar biasa. Namun, seperti hal lainnya dalam hidup, Anda akan lebih bermanfaat bagi orang lain jika tidak bertindak impulsif, dan tetap berpikir secara kritis.

Untuk memastikan bahwa uang yang didonasikan benar-benar digunakan dengan tepat dan tidak masuk ke dalam kantong penipu, luangkan sedikit waktu untuk memverifikasi cerita di balik setiap permintaan penggalangan dana yang diterima.

Barangkali, cara terbaiknya adalah menyumbangkan donasi ke yayasan amal yang sudah dikenal dan bukan kepada individu. Dengan begitu, pengguna dapat meyakini bahwa dana yang disumbangkan sampai ke tangan yang tepat.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper