LAPORAN DARI CHINA: Ingin Bangun Teknologi Dunia Cerdas, Ini Strategi Huawei

Emanuel B. Caesario
Rabu, 18 September 2019 | 14:03 WIB
Huawei/Reuters-Hannibal Hanschke
Huawei/Reuters-Hannibal Hanschke
Bagikan

Bisnis.com, SHANGHAI — Huawei berencana membangun dunia cerdas (intelligent world) lewat teknologi konektivitas dan komputasi mereka yang akan menjadi dasar bagi berbagai teknologi masa depan.

Deputy Chairman Huawei Ken Hu mengatakan, Huawei selama ini sering kali diasosiasikan dengan konektivitas. Hal ini tidak terlepas dari rekam jejak Huawei dalam teknologi jaringan, mulai dari 2G, 3G, 4G dan kini 5G.

"Tetapi kami tidak akan berenti di sana, karena dunia cerdas membutuhkan konektivitas dan komputasi yang keduanya tak terpisahkan,” kata Ken Hu dalam sesi keynote Huawei Connect 2019 di Shanghai, Rabu (18/9/2019).

Ken Hu menjelaskan, sejak kelahiran komputer pertama pada 1946, telah banyak terobosan dalam hal bentuk komputasi. Mulai dari komputer besar, PC, laptop, tablet, dan sekarang di ponsel pintar, peran komputasi telah menjadi perpanjangan tangan manusia.

Lembaga riset industri Gartner memprediksi bahwa potensi industri komputasi akan bernilai 2 triliun dolar pada 2023.

Untuk itu, Huawei melihat bahwa komputasi sebagai industri yang memiliki potensi tak terhingga.

Ken Hu mengatakan, pada masa awal kemunculannya, komputasi selalu berbasis aturan atau ketentuan yang baku. Hal ini penting untuk menganalisis data sensus atau mengkalkulasi kecepatan pergerakan sebuah objek, misalnya.

Namun, dalam perkembangannya kemudian, kata Ken Hu, muncul berbagai skenario non-baku yang menghadirkan kompleksitas tinggi. Misalnya, pengenalan suara (voice recognition), pengenalan gambar (image recognition), hingga penerjemahan teks secara simultan, menyebabkan komputasi baku tidak lagi relevan.

“Dalam menghadapi skenario seperti itu, ilmuan telah mengembangkan model komputasi statistik, yang menjadi dasar untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI),” kata Ken Hu.

Ken Hu melanjutkan, di era intellgence tersebut akan ada tiga tren komputasi. Pertama, permintaan kemampuan komputasi secara masif.

“Jika anda ingin melatih algoritma untuk mengenali kucing misalnya, anda akan memerlukan jutaan gambar kucing yang memungkinkan sistem dapat memvalidasinya. Komputasi lebih rumit seperti mobil swakendara, astronomi, dan prakiraan cuaca tentunya membutuhkan kemampuan komputasi yang lebih tinggi lagi,” katanya.

Tren kedua adalah komputasi dan intelligence akan bersifat mandiri, tidak lagi melekat di cloud, tetapi hadir di perangkat seperti headphone dan ponsel misalnya.

Ketiga jenis komputasi. On-device computing, edge computing, dan brute force computing, adalah jenis komoutasi yang akan membentuk dunia cerdas.

“Yang terakhir adalah komputasi yang melayani manusia dalam kehidupan dan pekerjaan, sehingga pekerjaannya harus bersifat lintas skenario,” kata Ken Hu.

Huawei sendiri meluncurkan strategi komputasi yang akan berfokus kepada empat area, yaitu inovasi arsitektur komputasi, investasi dalam prosesor untuk segala skenario, menerapkan batasan bisnis, serta membangun ekosistem terbuka lewat dukungan bagi pengembang.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper